PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN AGAMA SERTA
KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI
INDONESIA
PERKEMBANGAN AGAMA SERTA
KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI
INDONESIA
PENDAHULUAN
Selamat atas keberhasilan Anda memahami dinamika kebudayaan masyarakat di berbagai
belahan dunia seperti yang terdapat pada modul sebelumnya, sehingga Anda dapat
membandingkannya dengan kebudayaan masyarakat Indonesia pada awal perkembangan
sejarah Indonesia.
Modul 6 ini mengantarkan Anda untuk memahami unsur kebudayaan Hindu-Budha dan
penganutnya terhadap kebudayaan masyarakat Indonesia.
Agama Hindu-Budha tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena kedua agama
tersebut mempengaruhi perkembangan awal sejarah Indonesia.
Agama Hindu merupakan suatu kepercayaan yang diciptakan oleh bangsa Arya yaitu bangsa
pengembara dari utara yang masuk ke India melalui celah Kaibar dan menduduki lembah
sungai Gangga dan Yamuna. Bangsa Arya mendesak bangsa Dravida.
Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti yang terdiri dari Brahma,
Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda.
Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya hanya sebagai suatu ajaran
dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan pertama kali oleh Sidharta.
Sidharta adalah putra mahkota dari Kerajaan Kapilawastu yang merupakan putra raja
Sudhodana dan putri Maya, kemudian ia mengemban menjadi cakyamuni (pendeta) sampai
menerima wahyu yang berupa kesadaran akan penderitaan dan cara menindas penderitaan
tersebut. Dalam hal ini Sidharta dianggap sebagai Budha Gautama.
Budha sebagai suatu ajaran dapat berkembang menjadi suatu agama dengan kitab sucinya
Tripitaka (tiga keranjang) yang menggunakan bahasa Pali bahasa rakyat Magadha. Untuk
selanjutnya agama Budha berkembang menjadi dua aliran yaitu aliran Mahayana (kendaraan
besar) dan aliran Hinayana (kendaraan kecil).
Kemudian kedua agama yaitu Hindu-Budha tersebut berkembang keberbagai negara di Asia
Timur maupun Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya mempengaruhi
kebudayaan Indonesia.
Dengan demikian melalui modul ini Anda diharapkan benar memahami unsur-unsur
kebudayaan Hindu-Budha tersebut yang telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat
Indonesia sehingga Anda mengagumi hasil karya atau peninggalan bersejarah bangsa
Indonesia tersebut.
Modul ini berisi dua kegiatan, yang terdiri dari kegiatan belajar 1 membahas proses masuk
dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Dan kegiatan belajar
2 membahas kerajaan-kerajaan Indonesia yang bercorak Hindu-Budha.
4
Setiap kegiatan dalam modul ini saling berkaitan untuk itu agar Anda memahami keseluruhan
isi modul ini, maka ikutilah petunjuk berikut ini.
1. Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat langkah demi langkah, jangan
tergesa-gesa agar Anda memahami dengan benar.
2. Apabila dalam uraian materi terdapat latihan soal untuk menguji tingkat pemahaman
Anda, maka kerjakanlah sesuai dengan arahan yang diberikan.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah 90 menit untuk kegiatan
belajar 1 dan 180 menit untuk kegiatan belajar 2.
4. Selama mempelajari modul ini hendaknya Anda berusaha mempelajari peta Indonesia
dan buku Paket di perpustakaan sekolah bina Anda.
5. Setelah Anda merasa paham, kerjakanlah soal-soal latihan yang ada pada akhir kegiatan,
kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di halaman belakang
modul ini.
6. Jika jawaban Anda masih banyak yang tidak sesuai dengan kunci jawabannya Anda
harus membaca kembali bagian yang belum Anda pahami. Usahakan Anda benar-benar
jelas.
Semoga Anda lebih siap untuk memahami modul 6 ini agar Anda dapat memperoleh
keberhasilan yang memuaskan.
Selamat belajar dan sukses selalu!
5
dari/ke
Canton S A M U D E R A PA S I F I K
LAUT BANDA
LAUT SULAWESI
SAMUDERA HINDIA
LAUT ANDAMAN
dari/ke
India
dari/ke
India
Selat Makasar
AUSTRALIA
LAUT ARAFURA
LAUT JAWA
FILIPINA
LAUT CINA SELATAN
LAUT FLORES
SELAT MALAKA
0 200 400 KM
Keterangan:
Jalur Perdagangan Laut Pada Abad III
Jalur Perdagangan Laut Pada Abad V - VII
Jalur Pelayaran Umum
Kegiatan Belajar 1
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA
SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat:
1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan
2. menguraikan wujud akulturasi kebudayaan Hindu - Budha dengan
kebudayaan Indonesia.
Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi:
1. Proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia.
2. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia.
Bagaimana dengan persiapan Anda untuk mempelajari modul ini? Mudahmudahan
Anda benar-benar siap, agar kesuksesan dapat Anda raih.
Seperti yang telah Anda ketahui melalui pendahuluan, bahwa agama Hindu-
Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara
termasuk Indonesia, sehingga dalam hal ini timbul suatu pertanyaan bagaimana proses
masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia? Dan bagaimana pengaruhnya kebudayaan
Indonesia?
Untuk mengetahui jawaban tersebut, silakan Anda pelajari uraian materi berikut ini!
Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah
persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia
Tenggara berikut ini:
Gambar 1.1.
Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara.
6
Pada abad 1 Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi
beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India
melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan
India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya
budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia,
tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang
proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.
Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan
Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai
daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang
(Sumsel).
Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad
2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara
(India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).
Dari penjelasan uraian materi tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda belum
paham, baca kembali uraian materi tersebut, dan kemudian lanjutkan menyimak uraian materi
selanjutnya!
Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu
antara lain:
1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke
Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang
membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit,
karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang
kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan
di Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana
yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana
tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja
datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria dan
waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa
sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun
menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh
menyebrangi laut.
Dari kebenaran maupun kelemahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa, masuknya
agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana yang tidak kolot atas undangan
raja dan orang Indonesia yang belajar ke India.
7
Dengan adanya penyebaran agama Hindu tersebut maka mendorong orang-orang Indonesia
untuk menambah ilmunya mempelajari agama Hindu di India sekaligus berziarah ke tempattempat
suci. Dan sekembalinya dari India tersebut, maka orang-orang tersebut dapat
menyebarkan agama Hindu dengan bahasa mereka sendiri, dengan demikian agama Hindu
lebih cepat dan mudah tersebar di Indonesia.
Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia,
untuk mengukur tingkat pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Sebutkan tempat penemuan arca Budha dan langgam/coraknya yang menjadi bukti
masuknya agama Budha ke Indonesia abad 2 M!
No Lokasi Penemuan Langgam/corak
a.
b.
c.
d.
2. Berikan Penjelasan teori / hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia!
No Nama Teori Tokoh Pencetusnya Penjelasan Kelemahan
a.
b.
c.
Jika Anda selesai menjawab latihan soal tersebut di atas, maka cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawabannya berikut ini:
1) 1. Sempaga/Sulsel. Langgam Amarawati/India Selatan
2. Jember/Jatim. Langgam Amarawati/India Selatan
3. Bukit Siguntang/Sumsel. Langgam Amarawati/India Selatan
4. Kota Bangun/Kaltim. Langgam Gandhara/India Utara
2) a. Teori waisya, Dr.N.J.Krom, agama Hindu dan Budha dibawa oleh pedagang.
Kelemahannya: Kaum pedagang tidak menguasai bahasa Sansekerta atau kitab
Weda.
b. Teori Ksatria, Prof.Dr.Ir.J.L.Moens, agama Hindu dan Budha oleh Kaum Ksatria,
karena kekacauan politik di India.
Kelemahannya: Kaum Ksatria tidak menguasai bahasa Sansekerta.
c. Teori Brahmana, J.C.Van Leur, agama Hindu dibawa oleh kaum Brahmana yang
diundang oleh penguasa/kepala suku Indonesia.
Kelemahannya: Kaum Brahmana tidak boleh menyebrangi laut menurut penganut
Hindu yang kolot.
Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah sudah sesuai? Jika sudah sesuai berarti setapak
Anda lebih maju dalam memahami materi tersebut, dan lanjutkanlah menyimak materi
berikutnya.
8
Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan
Indonesia
Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian Akulturasi?
Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi, antara lain menurut pendapat
Harsoyo.
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok
manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan
kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan
dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya
(Harsoyo).
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya
yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan
kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.
Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda sekarang sudah
memahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda simak uraian materinya.
Seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwa dengan adanya kontak dagang
antara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya kontak budaya atau akulturasi
yang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kepribadian
kebudayaan sendiri.
Hal ini berarti kebudayaan Hindu - Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti
apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk
Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi
bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu - Budha.
Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya berikut
ini:
1. Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa
sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta tersebut
memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia.
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Sansekerta, kemudian dapat Anda kumpulkan pada Guru bina Anda,
selanjutnya Anda simak uraian materi selanjutnya.
Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu
bertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7 M, contohnya prasasti
Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk
perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno
seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13 M.
Sedangkan untuk aksara, dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan huruf Pallawa,
tetapi kemudian huruf Pallawa tersebut juga berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi)
9
dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo
(Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.
Demikianlah uraian tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk
selanjutnya simak uraian materi berikutnya.
2. Religi/Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk
ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme.
Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Kalau Anda lupa, baca kembali
modul ke-2 Anda!
Dengan masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia
mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut.
Tetapi agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami
perpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata lain
mengalami Sinkritisme. Tentu Anda ingin bertanya apa yang dimaksud dengan
Sinkritisme?
Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan
yang berbeda menjadi satu.
Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan
agama Hindu - Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut
misalnya dapat Anda lihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau
Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat
Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.
Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang religi/kepercayaan,
untuk lebih memahaminya dapat Anda meminta penjelasan atau mencari contoh-contoh
lain kepada Guru bina Anda. Selanjutnya simak uraian materi berikutnya.
3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam
organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah
masuknya pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang
berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja
secara turun temurun.
Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang
keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai
Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harihari (dewa Syiwa dan
Wisnu jadi satu).
10
Permerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di
India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan
terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi pada
masa berlangsungnya kerajaan Majapahit, dalam hal pengangkatan Wikramawardana.
Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem
kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.
Apakah Anda sebelumnya mengenal kasta? Kalau Anda pernah mengetahui tentang
kasta, cobalah tuliskan empat kasta menurut kepercayaan agama Hindu, seperti yang
Anda ketahui pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
No. Nama Kasta Artinya
Setelah Anda menuliskan kasta-kasta tersebut, untuk mengetahui kebenarannya,
simaklah uraian materi berikut ini.
Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta),
kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan
kasta Sudra (golongan rakyat jelata).
Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak
sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar
diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian,
karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.
Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan
untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat melanjutkan pada uraian
materi wujud akulturasi berikutnya.
4. Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu.
Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun
saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654,
maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M
Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? kalau Anda sudah paham,
silahkan Anda isi tabel 1.2 dengan tahun saka prasasti peninggalan Sriwijaya berikut ini
11
Tabel 1.2
No Nama Prasasti Tahun Masehi Tahun Saka
1. Kedukan Bulat 683 M ..............
2. Ligor 775 M ...............
Untuk mengetahui kebenaran perhitungan Anda, nanti akan Anda temukan pada uraian
materi kegiatan belajar 2 dalam modul ini.
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan
tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Apakah Anda sebelumnya pernah
mengetahui istilah Candrasangkala? Candrasangkala adalah susunan kalimat atau
gambar yang dapat dibaca sebagai angka.
Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan
menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang
kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1,
maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama
dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .
Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak kembali
wujud akulturasi berikutnya!
5. Peralatan Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni
bangunan Candi.
Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi
keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India,
karena Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar
teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang
memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan
dimana bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak,
yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi
sebagai tempat pemujaan.
Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi
tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama
dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan
orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
Di samping itu juga dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang
dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah
melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang
disebut dengan Pripih.
12
Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh
nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari
adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat
pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares
merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.
Untuk memperjelas pemahaman Anda, silahkan Anda simak gambar 1.2 candi Hindu
berikut ini.
Gambar 1.2. Candi Jago
Gambar 1.2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan Singosari
yang merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun
1248 - 1268.
Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak- undak
dan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran candi,
di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang jasmaniah
raja Wisnuwardhana).
Dari penjelasan tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah
paham, simaklah urutan materi berikutnya.
Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja
Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa, maka untuk memperjelas
pemahaman Anda simak gambar 1.3. candi Budha berikut ini .
Gambar 1.3. Candi Borobudur
13
Gambar 1.3. candi Borobudur adalah candi Budha yang terbesar sehingga merupakan
salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan
Mataram, dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas terdapat patung Dyani
Budha.
Patung-patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat Budha. Di
samping itu juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa.
Untuk candi Budha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupa
merupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikian
seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanya
mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya
tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.
Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi dalam peralatan hidup dan teknologi
yang terlihat pada bangunan candi, kalau Anda sudah paham simak uraian akulturasi
berikutnya.
6. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni
pertunjukan .
Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar
timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita
yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha. Contoh dapat Anda
amati gambar 1.4.
Gambar 1.4. Relief Candi Borobudur
Gambar 1.4 adalah relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang
digoda oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief
tersebut mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam
kitab Lalitawistara.
Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat
dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana. Yang digambarkan melalui relief
candi Prambanan ataupun candi Panataran.
14
Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil
kisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief
tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia.
Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India,
tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/
kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis
oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa.
Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah
berkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudah
disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno. Dan,
tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawan
seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang
disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa,
melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.
Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceritera
dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang.
Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman
prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat
Jawa.
Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan
lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya
India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan.
Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera
misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna
adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam
lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.
Demikian penjelasan tentang wujud akulturasi dalam bidang kesenian. Dan yang perlu
Anda pahami dari seluruh uraian tentang wujud akulturasi tersebut bahwa unsur budaya
India tidak pernah menjadi unsur budaya yang dominan dalam kerangka budaya
Indonesia, karena dalam proses akulturasi tersebut, Indonesia selalu bertindak selektif.
Untuk memudahkan Anda dalam memahami uraian materi wujud akulturasi Kebudayaan
Indonesia dengan Kebudayaan India, maka simaklah ikhtisar dari wujud akulturisasi
tersebut seperti pada tabel 1.3 berikut ini.
15
Tabel 1.3. Ikhtisar wujud kulturasi kebudayaan Indonesia dengan India.
No. Unsur Budaya Wujud Akulturasi
1. Bahasa - Dikenalnya bahasa Sansekerta. Yang kemudian
menambah perbendaraan bahasa Melayu/bahasa
Indonesia.
- Dikenalnya huruf Pallawa yang akhirnya
berkembang menjadi huruf Jawa kuno, Bali dan
Bugis.
2. Religi - Dikenalnya agama Hindu dan agama Budha yang
sudah mengalami Sinkritisme dengan kepercayaan
Animisme dan Dinamisme.
3. Organisasi Sosial - Dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang
Kemasyarakatan dipimpin oleh seorang raja yang dikultuskan
menjadi seorang dewa.
- Pemilihan raja tidak selalu turun temurun tetapi ada
yang menggunakan prinsip musyawarah.
- Dikenalnya sistem kasta yang memiliki peranan
dan fungsi yang berbeda di India.
4. Sistem Pengetahuan - Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun
saka dan penulisan tahun saka dengan
menggunakan Candrasangkala.
5. Peralatan Hidup - Dikenal teknologi pembuatan candi dan bangunan
dasar punden berundak dan berfungsi sebagai
tempat pemujaan nenek moyang atau
dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal.
6. Kesenian - Adanya relief candi yang mengambil kisah
Ramayana atau Lalitawistara dengan suasana
kehidupan di Indonesia.
- Kisah Ramayana dan Mahabarata yang sudah
disadur ke dalam bahasa Jawa Kuno dan ada
penambahan tokoh puna kawan.
- Kisah tersebut menjadi sumber cerita/lakon
pertunjukan wayang dengan perubahan karakter
dari tokoh cerita.
7. Fenomena - gejala
Setelah Anda menyimak ikhtisar wujud akulturasi pada tabel 1.3 berarti uraian materi
kegiatan belajar 1 telah selesai Anda pelajari, untuk selanjutnya Anda dapat mengerjakan
latihan soal pada kegiatan belajar 1 ini. Selamat mengerjakan.
16
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari:
a. pilihan berganda 10 soal
b. essay berstruktur 10 soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar!
1. Arca Budha yang terbuat dari perunggu berlanggam Gandhara ditemukan di daerah ....
a. Palembang d. Kota Bangun
b. Jember e. Banjarmasin
c. Ujung Pandang
2. Perhatikan nama-nama kota di bawah ini!
1. Jember
2. Bukit Siguntang
3. Sempaga
4. Kota Bangun
5. Ujung Pandang
Dari nama-nama kota tersebut di atas, yang merupakan tempat ditemukannya arca
Budha Amarawati yang berasal dari abad 2 M adalah ....
a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4
b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5
c. 1, 3, 5
3. Agama Hindu masuk ke Indonesia karena dibawa golongan pedagang. Hal ini
berdasarkan hipotesis yang dikemukakan oleh ....
a. Van Leur d. Van Boch
b. W.J. Krom e. Van Vallenhoven
c. J. L. Moens
4. Hubungan perdagangan antara India dengan Indonesia pada awal tahun Masehi
telah mempengaruhi masyarakat Indonesia antara lain ....
a. dikenalnya sistem irigasi yang teratur
b. perdagangan dilakukan secara barter
c. dikenalnya ilmu pengetahuan dan astronomi
d. masyarakat Indonesia mulai mengenal uang
e. terjadinya kontak budaya meliputi agama, budaya, dan sastra.
5. Bangunan Megalithekum yang merupakan dasar pembangunan candi adalah ....
a. menhir d. keranda
b. dolmen e. yupa
c. punden berundak-undak
6. Susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka disebut dengan
huruf ....
a. Pallawa d. Candrasangkala
b. Kawi e. Paku
c. Ajisaka
17
7. Fungsi candi Hindu di Indonesia adalah ....
a. tempat pariwisata
b. tempat pemujaan Syiwa
c. tempat pemujaan arwah nenek moyang
d. lambang kebesaran raja
e. tempat berkumpulnya raja dan rakyatnya
8. Kitab Ramayana ditulis oleh ....
a. Walmiki d. Mpu Bharada
b. Wiyasa e. Mpu Dharmeja
c. Mpu Tantular
9. Tahun dalam agama Hindu disebut dengan tahun ....
a. Masehi d. Ajisaka
b. Kabisat e. Sakala
c. Saka
10. Bahasa Sansekerta bagi ummat Hindu di India hanya dikuasai oleh golongan ....
a. Ksatria d. Sudra
b. Brahmana e. Paria
c. Waisya
II. Essay Berstruktur
1. Relief candi Borobudur menceriterakan tentang ....
2. Candi Prambanan adalah candi yang bercorak ....
3. Relief candi Prambanan menceriterakan tentang ....
4. Perbedaan tahun Saka dengan tahun Masehi adalah ....
5. Kelemahan hipotesis ksatria adalah ....
6. Hipotesis ksatria berdasarkan pendapat dari ....
7. Arca perunggu yang ditemukan di Sempaga bercorak ....
8. Huruf Pallawa di Indonesia berkembang menjadi huruf ....
9. Prasasti Indonesia pada awalnya menggunakan huruf ... dan bahasa ....
10. Agana Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia mengalami Sinkritisme
dengan kepercayaan ....
Mudah-mudahan dengan adanya latihan tersebut, Anda dapat lebih mudah mengingat uraian
materi kegiatan belajar 1 ini.
Dan untuk mengetahui nilai kebenaran jawaban Anda, maka cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada di akhir modul ini.
Semoga hasil jawaban Anda memuaskan dan selamat melanjutkan belajar Anda pada
kegiatan belajar selanjutnya.
18
19
KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA YANG
BERCORAK HINDU-BUDHA
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat:
1. menjelaskan bukti-bukti adanya kerajaan Kutai;
2. menjelaskan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara;
3. menguraikan tentang perkembangan kerajaan Sriwijaya;
4. menjelaskan bukti-bukti peninggalan kerajaan Mataram Kuno;
5. menjelaskan sebab runtuhnya kerajaan Kediri;
6. menjelaskan tindakan-tindakan Kertanegara sebagai raja Singosari; dan
7. menguraikan latar belakang penyebab runtuhnya Majapahit
Pokok Materi
1. Kerajaan Kutai.
2. Kerajaan Tarumanegara.
3. Kerajaan Sriwijaya.
4. Kerajaan Mataram Kuno.
5. Kerajaan Kediri.
6. Kerajaan Singosari.
7. Kerajaan Majapahit.
Anda masih ingat uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Hindu-
Budha dengan kebudayaan Indonesia dalam hal sistem pemerintahan?
Tentu ingatan Anda akan tertuju kepada sistem pemerintahan kerajaan bukan?
Bentuk kerajaan-kerajaan di Indonesia memang dilatarbelakangi oleh masuknya agama Hindu
dan Budha ke Indonesia, oleh karena itu kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal sejarah
Indonesia bercorak Hindu atau Budha.
Untuk mengetahui bukti-bukti peninggalan kerajaan, raja-raja yang memerintah dan sebab
runtuhnya kerajaan-kerajaan tersebut, silakan Anda simak uraian materi berikut ini.
KERAJAAN KUTAI
Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5
M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang
ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
Untuk mengetahui bentuk yupa tersebut silahkan Anda amati gambar 2.1. berikut ini.
Kegiatan Belajar 2
20
Setelah Anda melihat gambar 2.1 tersebut,
silahkan Anda tulis huruf dan bahasa yang
dipakai dalam prasasti tersebut! tulis
jawaban Anda pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1.
Prasasti Yupa
Bahasa Huruf
Tempat penemuan prasasti Yupa tersebut adalah daerah Muarakaman tepi sungai Mahakam,
Kalimantan Timur, sehingga oleh para ahli kerajaan tersebut diberi nama Kutai, karena dalam
prasasti tidak dijelaskan nama kerajaan untuk itu diberi nama sesuai tempat penemuan
prasasti tersebut.
Dari isi yang tertera dalam prasasti Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai
aspek kebudayaan yaitu antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik dijelaskan bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman
sebagai raja yang mulai dan berhasil membawa kejayaan, raja Mulawarman adalah putra
Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Dari penjelasan tersebut, silahkan Anda buat silsilah raja-raja Kutai pada kolom berikut
ini.
Silsilah Raja-raja Kutai
1. ...................................................
2. ...................................................
3. ..................................................
Dalam prasasti Yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai dewa
Ansuman/dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga
raja.
Gambar 2.1. Salah satu Yupa dari Kutai
(Sumber Sukmono, Sejarah Kebudayaan
Indonesia 2, Penerbit Kanisius Yogyakarta)
21
Hal ini berarti Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai
pendiri Keluarga atau Dinasti dalam agama Hindu.
Untuk itu para ahli berpendapat nama Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih
sebagai kepala suku, walaupun demikian Kudunggalah yang menurunkan raja-raja Kutai.
Dari penjelasan uraian materi tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau
Anda sudah paham simak kembali uraian materi berikutnya.
Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial. Perihal ini diketahui bahwa terjalin hubungan yang harmonis/
erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam
prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada
kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakesmara.
Dengan adanya istilah Waprakesmara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apa
yang dimaksud dengan Waprakesmara?
Waprakesmara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa, yang kalau di pulau
Jawa disebut dengan Baprakeswara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama
yang dianut Mulawarman adalah Hindu aliran Syiwa artinya dewa yang dipuja adalah
Syiwa.
Kehidupan Ekonomi
Sedangkan dalam kehidupan ekonomi. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti dalam prasasti,
tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi
membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada
pertanian, peternakan dan perdagangan.
Mata pencaharian tersebut di atas dimungkinkan karena raja Mulawarman
menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan indikasi
bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung
minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya. Ia dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju, walaupun
penganut Hindu belum lama diterima. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan
(pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena
Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin
upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari
India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut
dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli.
Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan
intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada
dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa
resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.
22
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kutai sesuai dengan prasasti Yupa yang
ditemukan. Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, silakan
kerjakan latihan soal berikut ini dengan menggunakan kertas kosong, atau buku tulis
Anda agar modul Anda lebih bersih/rapih.
1. Prasasti Yupa ditemukan di daerah ....
2. Prasasti Yupa dibuat pada masa pemerintahan ....
3. Dari prasasti Yupa dijelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Kutai yaitu
....
4. Agama yang dianut oleh raja Mulawarman adalah ....
5. Upacara penghinduan disebut dengan ....
6. Apa yang dimaksud dengan Waprakeswara ....
7. Yang mendapat julukan sebagai Wangsakerta adalah ....
8. Prasasti Yupa menggunakan bahasa ... dan huruf ....
9. Pemimpin upacara penghinduan pada masa Aswawarman adalah ....
10. Prasasti Yupa peninggalan kerajaan Kutai diperkirakan berasal dari abad ....
Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, selanjutnya untuk memantapkannya coba
periksa ulang denganjawaban berikut ini.
1. Muarakaman, Kutai, Kaltim
2. Mulawarman
3. Kudungga, Aswawarman dan Mulawarman
4. Hindu Syiwa
5. Vratyastoma
6. Pembentuk keluarga raja agama Hindu
7. Aswawarman
8. Sansekerta dan Pallawa
9. Brahmana dari India
10. 5 M (400M)
Bagaimana dengan jawaban Anda ? Bila Anda dapat menjawab semuanya berarti
pemahaman Anda bagus, selanjutnya simak kembali uraian materi kerajaan Hindu tertua
berikutnya.
KERAJAAN TARUMANEGARA
Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal
dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu
yang ditemukan lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang nama-nama prasasti tersebut, simak dengan baik
penjelasannya berikut ini.
a. Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat
muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris kalimat yang ditulis dalam bentuk puisi
India. Dan di samping itu juga terdapat lukisan laba-laba serta sepasang telapak kaki
Raja Mulawarman yang diibaratkan kaki dewa Wisnu.
23
Untuk memperjelas pamahaman Anda tentang keberadaan prasasti tersebut amatilah
gambar 2.2 berikut ini!
Setelah Anda mengamati gambar 2.2
tersebut tentu Anda ingin bertanya apa
arti dari gambar telapak kaki pada
prasasti tersebut!
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat
ditemukannya prasasti tersebut).
2. Di India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai
dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa
Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak prasasti
berikutnya.
b. Prasasti Jambu atau prasasti Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di
perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan
bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya
memuji pemerintahan raja Mulawarman.
c. Prasasti Kebun Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang.
Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan
dengan tapak kaki gajah Airanata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Dari tiga isi prasasti tersebut, tentunya Anda dapat membuat kesimpulan sendiri tentang
keberadaan kerajaan Tarumanegara. Untuk itu silahkan Anda isi tabel 2.2 berikut ini
dengan menggunakan lembar kertas atau buku tulis Anda.
Tabel 2.2.
Kerajaan Tarumanegara
No Keterangan Penjelasan
1. Lokasi kerajaan ....................................
2. Nama Raja yang berkuasa ....................................
3. Agama yang dianut .....................................
Gambar 2.2.
24
Selanjutnya Anda harus menyimak kembali uraian materi berikutnya, agar kebenaran
penjelasan Anda para pembaca dapat diketahui.
d. Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca.
e. Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiling, juga tertulis dalam aksara ikal
yang belum dapat dibaca.
f. Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru
ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa
dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.
g. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti
ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang
dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang
dapat diketahui dari prasasti tersebut.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang prasasti tugu, silahkan Anda simak gambar
2.3 berikut ini!
Setelah Anda menyimak gambar 2.3 tentu
Anda ingin bertanya hal-hal apa yang dapat
diketahui dari prasasti Tugu tersebut.
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti
Tugu adalah:
1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua
buah sungai yang terkenal di Punjab
yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati.
Dengan adanya keterangan dua buah
sungai tersebut menimbulkan tafsiran
dari para sarjana salah satunya menurut
Poerbatjaraka. Sehingga secara
Etimologi (ilmu yang mempelajari
tentang istilah) sungai Chandrabaga
diartikan sebagai kali Bekasi.
2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap
dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang
diduga sama dengan bulan Pebruari dan April.
3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh
Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Demikianlah prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang berasal dari dalam negeri.
Gambar 2.3 Prasasti Tugu
25
Sumber dari Luar Negeri
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Cina antara lain:
1. Berita Fa-Hien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan
bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Budha, yang
banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan
dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang
utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik, kerajaan Tarumanegara diperkirakan muncul abad 5 M, hal ini
berdasarkan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang dipergunakan oleh prasastiprasasti
tersebut. Dan raja yang berkuasa adalah Purnawarman.
Wilayah kekuasaan Purnawarman meliputi hampir seluruh Jawa Barat dengan pusat
kekuasaannya di daerah Bogor. Hal ini ternyata sesuai dengan tempat penemuan prasasti
tersebut. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak gambar 2.4 peta berikut ini!
Gambar 2.4. Peta Penemuan Prasasti Purnawarman.
Selanjutnya simaklah uraian materi berikutnya!
Pada masa pemerintahan Purnawarman, Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya
dan telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.
Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut, berarti juga terjalin hubungan perdagangan
dan pelayaran antara Tarumanegara dengan Cina. Dengan demikian dapat diketahui
kehidupan ekonomi Tarumanegara tersebut.
Prasasti Purnawarman
1. Prasasti Ciaruteun
2. Prasasti Muara Cianten
3. Prasasti Kebon Kopi
4. Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)
5. Prasasti Cidanghiang
6. Prasasti Tugu
s. Ciujung
S. Ciliman
S. Cidurian
S. Cisadane
S. Citarum
S. Ciliwung
• Bogor
• Jakarta • Bekasi
1
2
3
5 4
6
26
Kehidupan Ekonomi
Perekonomian Tarumanegara di samping utamakan bidang pertanian, pelayaran dan
perdagangan, juga perburuan dan perikanan mendapatkan perhatian. Hal ini dapat
dibuktikan melalui berita-berita tentang barang-barang perdagangan dari kerajaan
Tarumanegara. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain: cula badak, gading
gajah dan kulit penyu. Barang tersebut diperoleh dari usaha perburuan dan perikanan.
Kehidupan Sosial
Dengan adanya kehidupan ekonomi yang kompleks tersebut, maka kehidupan sosial
masyarakatnya cukup baik, sehingga masing-masing golongan masyarakat yang ada
pada masa itu dapat saling bekerja sama dan tercipta jalinan kehidupan yang baik.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya dapatlah diperkirakan Tarumanegara sudah mengalami
kemajuan. Karena telah mengenal tulisan dan sudah menerima pengaruh asing serta
mengenal sistem kalender seperti yang tertera dalam prasasti Tugu.
Dari penjelasan tentang aspek kehidupan di atas, maka tentunya Anda dapat
menyimpulkan sendiri keberadaan Tarumanegara.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap uraian materi
tersebut, jawablah latihan-latihan soal berikut ini!
1. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berlangsung abad ... yang dibuktikan dengan adanya
....
2. Prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang ditemukan di daerah Bogor adalah
....
3. Prasasti terpenting peninggalan Tarumanegara adalah ....
4. Pendeta Cina yang pernah singgah ke Tarumanegara adalah ....
5. Kerajaan Tarumanegara menganut agama ....
Untuk memantapkan pemahaman Anda, dapat mencocokkannya dengan jawaban
berikut ini.
1. 5 M dibuktikan dengan penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dalam prasasti
Yupa.
2. Prasasti Ciarunteun, prasasti Jambu, prasasti Kebun kopi, prasasti Pasir Awi, prasasti
Muara Cianteun.
3. Prasasti Tugu
4. Fa-Hien
5. Hindu Wisnu
Bagaimana dengan jawaban Anda? Kalau Anda dapat menjawab semua berarti cukup
memahami materi pelajaran di atas. Nah setelah pemahaman terhadap materi di atas, jadikan
dasar untuk menyimak materi selanjutnya.
27
KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya
adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada
waktu itu (abad 7 - 13 M).
Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannya
sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber
sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut.
Sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar
seperti dari Cina, India bahkan Arab.
Sumber-sumber dari dalam negeri
Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang menggunakan
bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan angka tahun Saka.
Untuk mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut ini!
a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Tatang dekat
Palembang, berangka tahun 606 Saka. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan
suci/Sidayatra yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan
membawa tentara sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan
beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka tahun 606
Saka. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua
makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang tidak berangka tahun.
d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka.
e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi Hulu berangka tahun 608 Saka.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit,
dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja
yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya.
Dari penjelasan tentang prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami
keberadaan kerajaan Sriwijaya? Maka untuk menambah lagi pemahaman Anda simaklah
uraian materi tentang sumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal dari luar negeri baik
yang berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab.
Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun
775 M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di semenanjung melayu,
daerah Ligor. Untuk itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor.
28
Prasasti berikutnya ditemukan di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M.
Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara oleh Balaputradewa raja Sriwijaya.
Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya beritaberita
Cina maupun berita Arab.
Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang sering datang ke
Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang
pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga, berita dari
dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 -
992 M.
Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih
atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau
dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan
kebesaran serta kekayaan Sriwijaya.
Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan
Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan
Sriwijaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan Sriwijaya dalam aspek-aspek kehidupan
tersebut, maka simak uraian materi berikut ini.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta
Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama
yang menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak
ditemukan prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.
Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan
sungai Kampar kiri dan Kampar kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di
Jambi yang juga strategis untuk perdagangan.
Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijaya
berpusat di Minangatamwan. Kemudian karena perkembangannya dipindahkan ke
Palembang.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan
politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk
perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan
Ligor. Bahkan melalui benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai
Sriwijaya.
Dengan demikian maka Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau,
tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau.
Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena
kekuasaannya luas dan berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).
29
Maka untuk memperjelas pemahaman Anda tentang daerah kekuasaan Sriwijaya,
silahkan Anda simak gambar peta kekuasaan Sriwijaya pada gamabar 2.5 berikut ini.
Atlas Sejarah
Setelah Anda menyimak gambar 2.5 peta kekuasaan Sriwijaya tersebut maka timbul
pertanyaan yaitu faktor apa yang menjadikan Sriwijaya dapat berkembang sebagai
kerajaan yang besar? Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini!
Faktor-faktornya adalah ............................................................................
Setelah Anda menjawab, maka lanjutkan Anda menyimak uraian materi selanjutnya,
sehingga Anda sekaligus dapat mencocokan kebenaran jawaban Anda.
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan
Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya
berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga
dapat menimbun barang dari dalam maupun luar.
Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan sangat baik hal ini juga
didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa,
Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur
pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah
dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya
meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun
LAUT TIONGKOK SELATAN
SAMUDERA HINDIA
LAUT NUSANTARA
• Diniya
Po-lo-hias-sseu
• Borobudur
• Kalasan
• Sunda
• Sriwijaya
SUWARNADWIPA
• Barus
Rami • Samudera Pasai
Lamuri
Nagara Sri Darmaraja
•
Caviva
• Baruas
• Bangka
• Ketantan
• Patani
K E R A J A A N S R I W I J AYA
Daerah kekuasaan sriwijaya
• Tempat ditemukan Peninggalan Sriwijaya
•
•
•
30
keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi
kerajaan yang besar dan makmur.
Untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda tuliskan barang-barang
dagangan yang terkenal dari Sriwijaya pada titik-titik di bawah ini!
........................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Setelah Anda menuliskan barang-barang dagangan tersebut, untuk mengetahui
kebenarannya dapat Anda tanyakan kepada Guru bina Anda, selanjutnya simak uraian
materi berikutnya.
Kehidupan Sosial
Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial
masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya
Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia
Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya
terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta
Budha terkenal yaitu Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu
lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda.
Kemajuan di bidang pendidikan yang berhasil dikembangkan Sriwijaya bukanlah suatu
hasil perkembangan dalam waktu yang singkat tetapi sejak awal pendirian Sriwijaya,
raja Sriwijaya selalu tampil sebagai pelindung agama dan penganut agama yang taat.
Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk
meningkatkan kemakmuran rakyatnya.
Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan
makmur, dalam hal ini tentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan.
Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui melalui peninggalanpeninggalan
suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi,
Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).
Untuk lebih menambah pemahaman Anda, silahkan Anda simak peninggalan Sriwijaya
tersebut pada gambar 2.6 berikut ini!
31
Apakah Anda pernah melihat patung
tersebut?
Gambar 2.6 adalah gambar patung
Budha yang tingginya 2 meter berasal
dari abad SM, dengan adanya gambar
tersebut membuktikan Sriwijaya
merupakan kerajaan Budha.
Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya ternyata banyak mengundang kerajaan lain menjadi
tidak senang dan menyerang Sriwijaya sehingga mengalami kemunduran dan keruntuhan
akibat serangan dari kerajaan lain.
- Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada
waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarnadewa. Walaupun serangan
tersebut gagal tetapi dapat melemahkan Sriwijaya.
- Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandele (India Selatan) yang terjadi
pada masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023
dan diulang lagi tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan.
- Tahun 1068 Raja Wirarajendra dariColamandele kembali menyerang Sriwijaya tetapi
Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali
dan cukup kuat sesuai dengan berita Cina.
- Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan
tentaranya untuk menaklukan Sumatra termasuk Sriwijaya.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Sriwijaya, untuk menguji
tingkat pemahaman Anda, jawablah latihan soal berikut ini di buku tulis
atau di kertas lain.
1. Sebutkan sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya!
No. Sumber Dalam Negeri Tahun Masehi Sumber Luar Negeri Tahun
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Gambar 2.6 Patung Budha di Bukit Siguntang.
Sumber: - Buku Paket Jilid 1
- Sejarah Penerbit Erlangga Karya I
Wayan Badrika
32
2. Berilah penjelasan terhadap tikoh-tokoh berikut ini!
No. Nama Tokoh Penjelasan
a. Dapunta Hyang
b. I - Tshing
c. Sakyakirti
d. Balaputradewa
3. Sebutkan Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya!
No. Kemunduran Keruntuhan
a. e.
b.
c.
d.
Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk memantapkan penguasaan Anda
sesuaikan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini!
1. No. Sumber Dalam Negeri Sumber Luar Negeri
a. P Kedukan Bukit 683 M P Ligor 775 M
b. P Talang Tuo 684 M P Nalanda
c. P Telaga Batu - Berita I - Tshing 672 M
d. P Kota Kapur 686 M Berita Dinasti Sung
e. P Karang Berahi 686 M Berita Arab
f. Palas Pasemah -
2. a. Dapunta Hyang adalah raja pertama atau pendiri Sriwijaya.
b. I-Tshing adalah pendeta Budha Cina yang sering datang ke Sriwijaya untuk
menterjemahkan kitab suci agama Budha.
c. Sakyakirti adalah pendeta Budha sriwijaya yang membimbing pendeta Cina.
d. Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang terbesar.
3. a. Serangan dari kerajaan Medang, Jatim.
b. Serangan dari Colamandele 1023.
c. Serangan dari Colamandele 1030.
d. Serangan dari Colamandele 1068.
e. Serangan dari Majapahit 1477.
Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? cukup memuaskan bukan? selanjutnya Anda dapat
melanjutkan menyimak uraian materi berikutnya.
33
KERAJAAN MATARAM KUNO
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di
Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak
mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo.
Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju.
Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat
diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui
sampai sekarang.
Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram tersebut yaitu
antara lain:
a. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal
berangka tahun 723 M dalam bentuk Candrasagkele.
Anda masih Ingat arti dari istilah Candrasagkele? Kalau Anda lupa, baca kembali
kegiatan belajar 1.
Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta isinya
menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja
oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja
mula-mula Sanne kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara
perempuan Sanne).
Untuk memperjelas pemahaman Anda
tentang tempat Sanjaya mendirikan Lingga
di candi Gunung Wukir maka simaklah
gambar 2.7 berikut ini!
Gambar 2.7 merupakan gambar
reruntuhan candi Gunung Wukir di
halaman candi ini tempat ditemukannya
prasasti Canggal. Selanjutnya simak
prasasti berikutnya.
b. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M,
ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya
menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta
oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga
menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha).
Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah
candi Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta. Untuk lebih mengenal candi
tersebut, silahkan amati gambar 2.8 berikut ini!
Gambar 2.7. Candi Gunung Wukir.
34
Gambar 2.8. Candi Kalasan.
Gambar 2.8 yaitu candi Kalasan tersebut adalah candi yang bersifat agama Budha
yang dibangun oleh Raja Panangkaran. Untuk selanjutnya nama raja Panangkaran
akan Anda temui pada prasasti berikutnya.
c. Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M
yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah
raja-raja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran,
Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai
Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung.
Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung.
d. Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam
huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca
Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.
Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu
yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan
pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Dari pernyataan di atas, tentu Anda ingin bertanya apa hubungan Mataram dengan
Sriwijaya ? Untuk mengetahui jawabannya nanti akan Anda temukan pada uraian
materi berikutnya.
Sumber berupa Candi
Selain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram juga banyak
bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan
Mataram yaitu seperti Candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak
di Jawa Tengah Utara.
Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan juga banyak ditemukan candi antara lain
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi
Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang letak candi-candi tersebut, silahkan Anda
simak gambar 2.9 peta Jawa Tengah berikut ini!
35
Gambar 2.9. Peta Jawa Tengah.
Dari prasasti-prasasti maupun candi-candi tersebut, maka dapat diketahui keberadaan
kerajaan Mataram dalam berbagai bidang kehidupan untuk lebih jelasnya maka simak
dengan baik uraian berikut ini.
Kehidupan Politik
Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang
beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya
mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal.
Tetapi setelah perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra.
Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai
pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya
sama-sama berkuasa di Jawa Tengah dan memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai
dengan prasasti Kalasan.
Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti
Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau
Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti
Mantyasih.
Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad 8-9
yang bercorak Hindu yang terletak di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha
terletak di Jateng selatan , untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa kekuasaan dinasti
Sanjaya di Jateng bagian utara, dan kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan.
Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan Rakai Pikatan
dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri Kahulunan. Pramudyawardani tersebut
adalah putri dari Samaratungga.
Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramudyawardani , juga mempunyai putera
yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya).
Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke
Sumatera menjadi raja Sriwijaya.
Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan
rajanya yang terakhir yaitu Wawa.
• Rembang
Bojonrgoro •
J I PA N G
+ Sumbergurit
+ Tigawangi
• Nganjuk
• Madiun
+ Wengker
Wengker Blitar
• K Berantas
+ Panataran
• Kediri (Daha) + Sumbernanas
Madiun
G. Wilis
Lor +
+ Ratu Baka
+ Prambanan
+ Roro Jonggrang
Jogyakarta • + Kelurak
Mataram
+ Mendut
Kalasan +
+ Canggal
+ Plaosan
Pawon +
+
BorobuduSrari +
• Surakarta
G. Lagu
Cata +
+ Suku
Bengawan Solo
Mandangkamulan
+
Lasem
• Semarang
G. Perahu
G. Merapi
G. Merbabu
G. Sumbing
G. Sundoro
Candi Dieng
•
Wonosobo
+
Sologriya
G. Ungaran
+ Gadong Sangga
• Magelang
Pajang
36
Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10, Mataram di Jateng mengalami
kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok .
Mengenai penyebab alasan dipindahkannya kerajaan Mataram dari Jateng ke Jatim,
silahkan Anda diskusikan dengan teman-teman Anda dan untuk mengetahui kebenaran
diskusi Anda, dapat ditanyakan kepada Guru bina di sekolah penyelenggara.
Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari Jateng ke Jatim oleh Mpu Sendok, maka
Mpu Sendok mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah
Medang Mataram.
Berdasarkan prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang memerintah di kerajaan
Medang Mataram dapat diketahui.
Untuk mengetahui silsilah tersebut, simaklah bagan berikut ini!
Dari bagan silsilah raja-raja Medang di atas, maka yang diberi tanda itulah raja-raja yang
memerintah. Pahami baik- baik bagan di atas. Selanjutnya simak materi berikutnya.
Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami pralaya/
kehancuran akibat serangan dari Wurawari dan yang berhasil meloloskan diri dari
serangan tersebut adalah Airlangga.
Tahun 1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu)
menjadi raja Medang menggantikan Dharmawangsa.
Sri Parameswari Po Kbi
(Putri Wawa)
Mahendrata Raja Udayana
Putri
Sri Isanatunggawijaya
4. Dharmawangsa
3. Makutawangsawardhana
2. Lokapala
1. Mpu Sendok
5. Airlangga
+
+
+
37
Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah
yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri
dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun
1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin
Sapta.
Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan
dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari
tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua
kerajaan tersebut adalah Jenggala dan Panjalu. Pada awalnya pembagian kerajaan
tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera
Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami
kehancuran.
Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik kerajaan Mataram. Maka melalui
uraian materi tersebut dapatlah ditarik kesimpulan tentang kehidupan ekonomi maupun
kebudayaan kerajaan Mataram.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan bangunan candi yang ada, baik yang bercorak Hindu maupun Budha jumlah
cukup banyak dan tempat atau lokasinyapun ada yang berdampingan, maka hal ini
membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat religius dan dilandasi
oleh rasa gotong royong yang baik, dan juga mempunyai rasa toleransi antara pemeluk
agama Hindu dan pemeluk agama Budha itu sendiri.
Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris
karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan
berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada
masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu
lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur.
Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan bahwa
dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, tentu teknologi yang dicapai Mataram sudah maju, bahkan
masyarakat Mataram berhasil mengembangkan budaya asing menjadi budaya baru yang
bercirikan Indonesia. Hal ini terlihat adanya penggunaan berbagai huruf dan bahasa
yang beraneka ragam dalam prasasti yang dibuatnya.
Kemajuan teknologi yang dicapai Mataram dapat Anda rasakan/nikmati sampai sekarang
contohnya dapat Anda lihat pada candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 7
keajaiban dunia.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Mataram kuno. Jawablah latihan soal
berikut untuk mengukur tingkat pemahaman Anda!
1. Pendiri kerajaan Mataram berdasarkan prasasti Canggal adalah ....
2. Candi Kalasan dibangun pada masa pemerintahan raja ....
38
3. Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yaitu ... dan ....
4. Isi dari prasasti Mantyasih adalah ....
5. Arca Mantyasih yang dibuat oleh Rya Indra di duga adalah bangunan candi ....
6. Penyatuan kerajaan Mataram terjadi pada masa pemerintahan ....
7. Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh ....
8. Silsilah raja Medang Mataram diketahui melalui prasasti ....
9. Kerajaan Medang Mataram mengalami kehancuran/pralaya pada masa pemerintahan ....
10. Raja terakhir dari kerajaan Medang Mataram adalah ....
Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda cocokkan
dengan jawaban berikut ini.
1. Raja Sanjaya
2. Raja Panangkaran
3. Dinasti Sanjaya dan Syaelendra
4. Silsilah raja-raja Mataram sebelum Balitung
5. Candi Sewu
6. Rakai Pikatan
7. Mpu Sendok
8. Prasasti Calcuta
9. Raja Dharmawangsa
10. Raja Airlangga
Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? Apakah cukup memuaskan? Kalau kurang, silahkan
baca kembali dengan baik. Kini Anda dapat melanjutkan pada uraian materi berikutnya.
KERAJAAN KADIRI
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi akhir perkembangan kerajaan Medang
Mataram, bahwa pada tahun 1041 atau 963 C. Raja Airlangga memerintahkan membagi
kerajaan menjadi dua bagian.
Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan
kesaktiannya yaitu Mpu Bharada.
Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh
gunung Kawi dan sungai Brantas.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya
Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibukotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian
dikenal dengan nama Kadiri meliputi Kediri, Madiun, dan ibukotanya Daha.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak
atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kadiri yang memenangkan peperangan dan menguasai
seluruh tahta Airlangga.
39
Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kadiri dimana bukti-bukti yang
menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitabkitab
sastra.
Sumber-sumber Prasasti
Prasasti-prasasti menjelaskan kerajaan Kadiri antara lain yaitu:
a. Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas
Jenggala.
b. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa
Jayabaya.
Selain dari prasasti-prasasti tersebut di atas, sebenarnya ada lagi prasasti-prasasti yang
lain tetapi tidak begitu jelas. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah
hasil karya berupa kitab sastra karena pada masa Kadiri kesusastraan berkembang
dengan pesat.
Salah satu hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayuda dengan ditulis
Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1156 M yang menceritakan tentang kemenangan
Kadiri/Panjalu atas Jenggala.
Di samping kitab sastra maupun prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita Cina
yang banyak memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan
Kadiri yang tidak ditemukan dari sumber yang lain.
Berita Cina tersebut disusun melalui kitab yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis
oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua
tahun 1225 M.
Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang ditulis orang-orang
Cina tersebut perkembangan Kadiri dalam berbagai aspek kehidupan dapat diketahui.
Kehidupan Politik
Dalam perkembangan politiknya wilayah kekuasaan Kadiri masih sama seperti kekuasaan
raja Airlangga, dan raja-rajanya banyak yang dikenal dalam sejarah karena memiliki
lencana atau lambang sendiri.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Kadiri, maka simaklah gambar
2.10 peta kekuasaan Kadiri berikut ini!
Gambar 2.10. Peta kekuasaan Kadiri.
Bali
Madura
JanggalaKahuripan
Hujung Galuh
Pucangan
Pasuruan
•
•
•
•
•
Kembang Putih
Daha
Panjalu
atau
Kediri •
Galuh
Cho - Po
(Sunda)
Sin-to
Sunda Kelapa •
S a m u d e r a H i n d i a
L a u t N u s a n t a r a
40
Setelah Anda menyimak peta kekuasaan Kadiri pada gambar 2.10 tersebut, lanjutkan
menyimak uraian materi berikutnya.
Raja-raja yang terkenal dari kerajaan Kutai antara lain Raja Kameswara (1115 - 1130
M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa
pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal
dalam Cerita Panji.
Raja selanjutnya adalah Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160 mempergunakan
lancana Narasingha yaitu setengah manusia setengah singa pada masa
pemerintahannya Kadiri mencapai puncak kebesarannya dan juga banyak dihasilkan
karya sastra terutama ramalannya tentang Indonesia antara lain akan datangnya Ratu
Adil.
Kemudian pada tahun 1181 pemerintahan raja Sri Gandra juga terdapat sesuatu yang
menarik pada masa pemerintahannya, yaitu untuk pertama kalinya didapatkan orangorang
terkemuka mempergunakan nama-nama binatang sebagai namanya yaitu seperti
Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning, dsb.
Untuk selanjutnya tahun 1200 - 1222 yang menjadi raja Kadiri adalah Kertajaya. Ia
memakai lancana Garudamuke seperti Rya Airlangga, tetapi sayangnya raja ini kurang
bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Hal inilah yang
akhirnya menjadi penyebab berakhirnya kerajaan Kadiri, karena kaum Brahmana meminta
perlindungan kepada Ken Arok di Singosari sehingga tahun 1222 Ken Arok berhasil
menghancurkan Kadiri.
Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik raja Kadiri. Dari penjelasan tersebut
apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham simak kembali uraian materi
selanjutnya.
Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi diceritakan bahwa perekonomian Kadiri bersumber atas usaha
perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kadiri terkenal sebagai penghasil beras,
menanam kapas dan memelihara ulat sutra.
Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kadiri sudah cukup makmur.
Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para
pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Demikian keterangan yang
diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.
Kehidupan Sosial
Bahkan berdasarkan kedua kitab tersebut diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat
Kadiri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang, hal
ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai ubin
yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kadiri telah memakai kain sampai di
bawah lutut.
Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat berkembang
antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari
banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
41
Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya
juga masih banyak kitab sastra yang lain yaitu seperti kitab Kariwangsa dan
Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh pada masa Jayabaya, kitab Simaradahana
karya Mpu Darmeja, kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung, kitab
Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna.
Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan Kameswara.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kadiri, maka untuk mengukur tingkat
pemahaman Anda, silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Kerajaan Mataram dibagi dua oleh ....
2. Isi dari prasasti Banjaran adalah ....
3. Berita Cina yang menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah ....
4. Kerajaan Kadiri mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan ....
5. Kitab Bharatayudha adalah hasil karya dari ....
6. Sebutkan kitab sastra yang dihasilkan pada masa Kameswara ....
7. Lancana kerajaan Kadiri pada masa Jayabaya adalah ....
8. Lancana kerajaan Kadiri pada masa Kameswara adalah ....
9. Kitab yang dibuat oleh Jayabaya berjudul ....
10. Sebab runtuhnya kerajaan Kadiri adalah ....
Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, maka cocokkan jawaban Anda dengan jawaban
berikut ini!
1. Mpu Bharada
2. Menceritakan kemenangan Payalu atas Jenggale.
3. Ling-wai-tai-ta dan Chu-fan-chi.
4. Jayabaya
5. Mpu Sendok dan Mpu Panuluh.
6. Kitab Simaradahana karya Mpu Dharmaja.
Kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung.
Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna.
Kitab Sumansantaka karya Mpu Monaguna.
7. Narasingha
8. Candrakapale
9. Kitab Jongko Yoyoboyo
10. Diserang Ken Arok tahun 1222.
Bagaimana jawaban Anda setelah dicocokkan? Jika Anda sudah menyimak dengan sungguhsungguh
uraian materinya, tentu Anda akan menjawab dengan mudah latihan soal tersebut.
Untuk itu selamat atas kesuksesan Anda!
Dan selanjutnya simak uraian materi kerajaan berikutnya.
KERAJAAN SINGOSARI
Adanya kerajaan Singosari tentu bukan sesuatu yang asing bagi Anda karena Singosari
sangat identik dengan Ken Arok dan banyak cerita dan lakon drama yang mengambil ide
cerita dari riwayat hidup Ken Arok dan berdirinya Singosari.
42
Sumber-sumber Sejarah
Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan
di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra
peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca
yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton
yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban.
Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab
Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.
Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel
menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes
istri Tunggul Ametung.
Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang
diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta
perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arok
menyerang Kadiri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa
Ganter.
Dengan kemenangannya maka Ken Arok dapat menguasai seluruh kekuasaan kerajaan
Kadiri dan menyatakan dirinya sebagai raja Singosari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa
Bhattara Sang Amurwawabhumi.
Sebagai raja pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti baru yaitu
dinasti Rajasa atau dinasti Girindra untuk menambah pemahaman Anda tentang
keturunan dinasti Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini:
Ken Umang
Wisnuwardhana
(1248 - 1268)
+ 1 Ken Arok
(1222 - 1247)
2 Anusapati
(1247 - 1248)
4 Ranggawuni
5 Kertanegara
(1268 - 1292)
* Ken Dedes Tunggul Ametung
3 Tohjaya *
(1248)
*
Parameswari (Tribuanaswan
Mahadewi
Pragnaparamita
Gayatri
Mahisa Cempaka
(Ratu Angabaya)
Mahisa Wongateleng
+ +
Lembu Tal
Raden Wijaya
+
43
Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda ketahui bahwa
nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah urutan raja-raja Singosari.
Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati dibunuh karena persoalan
perebutan tahta dan balas dendam.
Dari kelima raja Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal, karena
dibawah pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya.
Kertanegara bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik
untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Apa yang dicita-citakan oleh Kertanegara, mengakibatkan daerah kekuasaan Singasari
meluas. Untuk lebih jelasnya, simaklah gambar peta 2.11 berikut ini!
Gambar 2.11. Peta kekuasaan Singosari
Setelah Anda menyimak gambar peta kekuasaan Singasari tersebut, yang perlu Anda
ketahui bahwa kekuasaan tersebut dapat dicapai oleh Kertanegara karena tindakan
politiknya yaitu seperti:
a. Membangun Singasari menjadi pusat pemerintahan dan berusaha menyingkirkan
lawan-lawan politiknya seperti Kebo Arem (Raganatha) dijadikan adhyaksa di
Tumapel, Arya Wiraraja (Banyak Wide) dijadikan Bupati Madura.
b. Menumpas pemberontakan Mahisa Rangkah.
c. Menyatukan agama Syiwa dan Budha menjadi agama Tantrayana (Syiwa Budha).
Agama ini dipimpin oleh Dharma Dyaksa.
d. Melakukan politik perkawinan yaitu mengawinkan salah satu putrinya dengan R.
Wijaya dan putri yang lain dengan Ardharaja putra Jayakatwang dari Kediri dalam
rangka memperkuat kedudukannya sebagai raja Singasari. Dan mengawinkan
saudaranya dengan raja Campa yaitu raja Jaya Singhawarman IV dalam rangka
mencari persekutuan/aliansi dengan kerajaan Campa.
LAUT TIONGKOK SELATAN
SAMUDERA HINDIA
LAUT NUSANTARA
Daerah kekuasaanSingasari
•
Warunadwipa
Laut Sulawesi
Laut Banda Sunda
(Sin-to_
Tumapel Bali
(Singasari)
Salaya
Seram
Gurun
Bakulapura
Tanjungpura
Bangka
P. Bintan
• Palembang
• Melayu
• Barus (Fansur)
Pane
Kampe
(Kien-pi)
Samudera Pasai
•
Lamuri
(nan-wu-li)
Tumasik (Tan-ma-sik)
• Trengganu (Tang-ya-nong)
• Kelantan (Ki-lan-tan)
Patalung (po-lo-an)
• Caiya ( Kia-lo-hi)
Langkasuka
Tambralingga
• Kedah
• Kra
• Logor
Laut Arapura
44
e. Mengirimkan ekspedisi ke luar pulau Jawa antara lain ekspedisi ke Malayu/
Pamalayu tahun 1275 untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan Malayu dan
ekspansi ke Bali tahun 1284 karena Bali tidak mau tunduk kepada Singasari.
Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, mungkin di satu sisi Kertanegara
berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi
yang lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari.
Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol karena
Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-khan
yaitu Meng-chi yang dibuat cacat mukanya.
Sedangkan ancaman yang lain dari dalam yaitu adanya serangan dari Jayakatwang
dari Kadiri tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep
yang tidak diduga sebelumnya. Sehingga Kertanegara terbunuh, maka jatuhlah Singasari
di bawah kekuasaan Jayakatwang dari Kediri.
Setelah Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan di candi Jawi
sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai Jina
(Wairocana) bersama permaisurinya Bajradewi.
Untuk memperjelas pemahaman Anda, tentang candi Singosari tempat Kertanegari di
muliakan, maka simaklah gambar 2.12. berikut ini!
Gambar 2.12. Candi Singosari
Setelah Anda menyimak gambar candi Singosari tersebut maka simaklah uraian materi
berikut.
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial
masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak
pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan
religius.
Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran agama baru yaitu
ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra.
Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan
mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan
Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang melaksanakan upacara
Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.
45
Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber yang secara jelas tetapi
sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan pada kehidupan pertanian
dan perdagangan serta pelayaran.
Perkembangan tersebut sangat dimungkinkan karena Singosari merupakan daerah yang
subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana
lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, Singosari sangat berkembang karena Singosari banyak
meninggalkan bangunan monumental atau budaya lain yang berhubungan dengan agama
yaitu seperti candi Kedal, candi Jago, candi Singosari dan patung Joko Dolok yang
merupakan perwujudan Kertanegara yang terletak di simpang tiga Surabaya, Jatim.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Singasari maka untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, silahkan kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Sebutkan 2 tindakan Ken Arok sebelun menjadi raja Singasari!
2. Asal usul Ken Arok dapat diketahui melalui ....
3. Raja Singasari terbesar adalah ....
4. Agama yang berkembang pada masa Kertanegara adalah ....
5. Tindakan Kertanegara dalam rangka memperluas kedudukan sebagai raja Singasari
adalah ....
6. Tujuan dan ekspedisi pamelayu adalah ....
7. Kerajaan Kertanegara mengalami kehancurannya karena ....
8. Setelah Kertanegara wafat maka dimuliakan di candi Singasari sebagai ....
9. Bukti adanya kerajaan Singasari diketahui melalui ....
10. Ken Arok menjadi raja Singosari melahirkan dinasti ....
Setelah Anda mengerjakan latihan soal tersebut, untuk memantapkan hasilnya cocokkan
jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.
1. a. Membunuh Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes.
b. Menyerang kerajaan Kediri/Kertajaya.
2. Kitab Pararaton
3. Kertanegara
4. Tantayana
5. a. menyingkirkan lawan-lawan politiknya.
b. melaksanakan politik perkawinan.
6. Menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan Melayu.
7. Diserang oleh Jayakatwang tahun 1292.
8. Bhairawa
9. Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Candi Singosari, Kidal, Jago dan sebagainya.
10. Rajasa
Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah memuaskan? Kalau sudah puas, simak kembali
uraian materi kerajaan berikut ini.
46
KERAJAAN MAJAPAHIT
Nama kerajaan Majapahit tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena Majapahit
adalah salah satu kerajaan Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian besar
berupa kitab sastra yaitu seperti:
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga menjelaskan
tentang raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan
tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk
mengelilingi daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Babat.
d. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada
dan Arya Damar.
Di samping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa
seni bangunan seperti candi, pinti gerbang, pemandian atau pertirtaan serta kota
Trowulan, bekas ibukota Majapahit yang terletak di kota Mojokerto Jawa Timur.
Sedangkan sumber dari luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit diperoleh
dari berita-berita Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368-
1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan tentang keadaan
masyarakat dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518.
Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja Majapahit,
kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit. Untuk itu
silahkan simak dengan baik uraian materi berikut ini.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah berkat usaha dan perjuangan Raden Wijaya dengan
memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau
Jawa untuk menghukum Kertanegara.
Dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan, maka dimanfaatkan untuk menyerang
Jayakatwang di Kadiri, sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena
Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung Galuh. Sedangkan pasukan Kubilai Khan
melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau Jawa tahun 1293.
Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293 Raden Wijaya
dinobatkan menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa
Jayawisnuwardhana.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang raja-raja Majapahit setelah Raden Wijaya
maka simaklah silsilah raja-raja Majapahit berikut ini!
47
SILSILAH RAJA-RAJA MAJAPAHIT
Setelah Anda menyimak silsilah raja-raja Majapahit tersebut, maka lanjutkan kembali
menyimak uraian berikutnya.
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka Raden Wijaya melakukan
berbagai tindakan yaitu seperti melanjutkan pembangunan Majapahit sebagai pusat
pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara dan membalas jasa dengan
memberikan kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya.
Tribhuana
(Prameswari)
Wijayarajasa x
Padukasori
(Permaisuri)
Kusumawardhani
Kertawardhana
Gayatri
Tribhuwana Tungga Devi
1328 - 1350
Hayam Wuruk
1350 - 1389
Bhre Wirabumi Putri
Putri
Bhre Daha
(Raja Dewi)
Hyangwekas Ingsuka (meninggal)
11. Dyah Ranawijaya
1471 - 1519
10. Suryawikramawardhana
1466 - 1474
9. Girindrawardhana Dyah Suryawikrama
1456 - 1466
7. Dyah Kertawijaya
1447 - 1451
8. Rajasawardhana
1451 - 1453
6. Suhita
1429 - 1447
3. Bhe Kahuripan
2. Jayanegara/Kala Gemet
1309 - 1328
1. Kertarajasa (Raden Wijaya)
1293 - 1309
5. Wikramawardhana
1389 - 1429
x x
x
+ Selir
x
x
x x
48
Walaupun demikian diantara para pengikutnya ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi
benih pemberontakan di Majapahit.
Pemberontakan tersebut muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Geret),
karena Jayanegara adalah raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang paling
berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan
oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Atas jasanya Gajah Mada
menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan selanjutnya tahun 1321 diangkat menjadi
patih Daha.
Pemberontakan terhadap Majapahit tetap muncul, pada masa pemerintahan Tribuana
Tungga Dewi yaitu seperti pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki tahun
1331. Dan pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Atas
jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333.
Pada saat pengangkatan tersebut, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah, sumpah
tersebut mungkin sudah Anda pernah dengar sebelumnya. Untuk itu silahkan Anda tulis
nama sumpah dan artinya pada kolom berikut ini.
Nama Sumpah Arti sumpah Gajah Mada
Setelah Anda menuliskan nama dan arti sumpah tersebut, maka simaklah uraian materi
selanjutnya.
Dengan adanya Sumpah Amukti Palapa, maka Gajah Mada bercita-cita mempersatukan
wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah
tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh Adityawarman
melakukan politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya
Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh
Majapahit di Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara
dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada,
Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak
kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan
Majapahit berkembang sebagai kerajaan Maritim sekaligus kerajaan Agraris.
Untuk menambah pemahaman Anda, tentang daerah kekuasaan Majapahit simaklah
gambar 2.13 peta kekuasaan Majapahit berikut.
49
Gambar 2.13. Peta kekuasaan Majapahit
Setelah Anda menyimak gambar 2.13 tersebut, tentu dalam pikiran Anda terlintas bahwa
Gajah Mada berhasil mewujudkan sumpahnya
Memang benar apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat
terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya.
Dalam rangka menguasai Pajajaran tersebut, maka Gajah Mada melakukan Politik
perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Babat tahun 1357. Perang babat
tersebut tentu sudah pernah Anda ketahui untuk itu silahkan Anda ceritakan kembali
perang Babat tersebut menurut versi Anda. Selanjutnya cerita Anda ditulis pada selembar
kertas dan kumpulkan pada Guru bina Anda.
Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh wilayah nusantara, bahkan
Semenanjung Malaya juga berhasil dikuasai Majapahit.
Untuk itu dalam rangka menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah
kekuasaannya maka Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu
Nala. Dan juga berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga
yang diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup
berdampingan secara damai.
Tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Sehingga Majapahit mengalami kesulitan mencari
penggantinya. Baru tiga tahun kemudian digantikan oleh Gajah Enggon.
Meninggalnya Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam Wuruk,
sehingga pemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk meninggal
tahun 1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh Wikramawardhana.
Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politik
Majapahit diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara antara
Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi.
Perang Paregreg terus berkelanjutan menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar,
sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.
LAUT TIONGKOK SELATAN
SAMUDERA HINDIA
LAUT NUSANTARA
•
KALIMANTAN
Laut Sulawesi
Laut Banda Salaya
Bakulapura
Bangka
P. Bintan
•
Palembang
•
Melayu
• Barus (Fansur)
Pane
Samudera Pasai
• • Kedah
• Patani
Laut Arapura
Mindano
Hamlahera
Ternate
Tidore • •
P Aki
P. Aru
P. Sula
Irian
• Sunda Kelapa
• Demak • Tuban
Bali Sumbawa
•
Makasar
SULAWESI
Selat Makasar
Tanjungpu
P. Natuna
Tanjungpura •
Banjarmasin •
Martapura •
• Pontianak
Selat Malaka
Periak
Samudera Pasifik
Kekuasaan Majapahit
50
Hal ini ditambah dengan adanya penyebaran Islam yang berpusat di Malaka serta
munculnya kerajaan-kerajaan Islam yang menentang Majapahit maka keruntuhan
Majapahit diambang pintu.
Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari
Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggale Kadiri.
Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkale yang berbunyi “Hilang sirna
kertaning bhumi”. Anda masih ingat arti kalimat tersebut? Apabila Anda lupa buka
kembali kegiatan belajar 1 modul ini.
2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demak yang
dipimpin oleh Adipati Unus tahun 1522.
Demikianlah kehidupan politik pemerintahan raja-raja Majapahit maka untuk menguji
tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda buat kesimpulan sebab-sebab kemunduran
dan keruntuhan Majapahit, kemudian Anda tulis pada selembar kertas dan kumpulkan
pada Guru bina.
Setelah Anda mengerjakan tugas tersebut di atas lanjutkan menyimak uraian materi
berikutnya.
Sebagai kerajaan Hindu terbesar di Nusantara kehidupan sosial masyarakat Majapahit
umumnya baik, kerajaan memperhatikan kepentingan rakyat, keamanan rakyat terjamin,
dimana hukum serta keadilan ditegakkan dengan tidak pandang bulu.
Dalam kehidupan beragama raja membentuk dewan khusus yaitu Dharmadjaksa
ring kasaewan yang mengurus agama Hindu Syiwa dan Dharmadjaksa ring
Kasogatan yang mengurus agama Budha keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan
yang disebut Dharma Upapatti.
Dengan adanya pejabat keagamaan tersebut, kehidupan keagamaan Majapahit berjalan
dengan baik, bahkan tercipta toleransi. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-
Huan tahun 1413, bahwa masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha
juga ada yang beragama Islam, semuanya hidup dengan rukun. Dan berita Ma-Huan
tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh Islam sudah ada di kerajaan Majapahit.
Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga dibuktikan melalui kitab Sutasoma
yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan kalimat “Bhinneka Tunggal
Ika, TanHana Dharma mangrua”.
Kalimat tersebut di atas tentu sudah tidak asing bagi Anda, silahkan tulis arti kalimat
tersebut pada titik di bawah ini
Arti kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua adalah
51
Untuk mengetahui kebenaran arti kalimat tersebut, dapat Anda tanyakan kepada Guru
bina Anda, selanjutnya Anda dapat menyimak kembali uraian materi selanjutnya.
Sebagai negara agraris dan maritim, maka tentu perekonomian Majapahit bersumber
dari pertanian, pelayaran, dan perdagangan yang saling menunjang dan saling
melengkapi.
Pemerintahan Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan
memperbaiki atau memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir
dan di samping itu juga memperbaiki jalan-jalan jembatan untuk mempelancar lalu
lintas perdagangan.
Komoditi perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah-daerah
pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat
perdagangan karena menumpang barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah
pedalaman.
Dengan demikian kehidupan ekonomi Majapahit cukup tinggi sehingga Majapahit dapat
berkembang sebagai kerajaan besar.
Sebagai kerajaan besar tentu kebudayaan Majapahit berkembang dengan baik, hasil
peninggalan Majapahit berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra.
Seni bangunan Majapahit antara lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang
berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang Retu, candi Penataran di Blitar dan
masih banyak lagi candi-candi peninggalan Majapahit yang lain.
Untuk mengetahui bentuk candi Penataran, silahkan Anda simak gambar 2.13 berikut
ini!
Gambar 2.13. Kelompok Candi Penataran
Setelah Anda menyimak gambar candi penataran tersebut, simak kembali uraian materi
berikutnya.
Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga berupa seni patung yaitu seperti
patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau sebagai Syiwa dan Wisnu
dalam satu arca, patung putri Suhuta dan patung Tribhuwana sebagai Parwati.
52
Sedangkan peninggalan Majapahit dalam bidang seni sastra juga cukup banyak, selain
kitab-kitab yang telah disebutkan pada uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang
lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe,
kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan juga ada kitab hukum yang ditulis oleh
Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang digunakan sebagai dasar hukum di
Majapahit.
Kitab Hukum Kutaramanawa disusun berdasarkan kitab Hindu yang lebih tua yaitu
kitab Kutarasastra dan Manawasastra. Dengan demikian dari kitab hukum tersebut,
merupakan salah satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India.
Selamat atas keberhasilan Anda memahami dinamika kebudayaan masyarakat di berbagai
belahan dunia seperti yang terdapat pada modul sebelumnya, sehingga Anda dapat
membandingkannya dengan kebudayaan masyarakat Indonesia pada awal perkembangan
sejarah Indonesia.
Modul 6 ini mengantarkan Anda untuk memahami unsur kebudayaan Hindu-Budha dan
penganutnya terhadap kebudayaan masyarakat Indonesia.
Agama Hindu-Budha tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena kedua agama
tersebut mempengaruhi perkembangan awal sejarah Indonesia.
Agama Hindu merupakan suatu kepercayaan yang diciptakan oleh bangsa Arya yaitu bangsa
pengembara dari utara yang masuk ke India melalui celah Kaibar dan menduduki lembah
sungai Gangga dan Yamuna. Bangsa Arya mendesak bangsa Dravida.
Agama Hindu bersifat polytheisme dengan dewa utamanya Trimurti yang terdiri dari Brahma,
Wisnu dan Syiwa. Adapun kitab sucinya adalah Weda.
Sedangkan agama Budha muncul setelah agama Hindu. Awalnya hanya sebagai suatu ajaran
dalam rangka mencari kebenaran yang dilakukan pertama kali oleh Sidharta.
Sidharta adalah putra mahkota dari Kerajaan Kapilawastu yang merupakan putra raja
Sudhodana dan putri Maya, kemudian ia mengemban menjadi cakyamuni (pendeta) sampai
menerima wahyu yang berupa kesadaran akan penderitaan dan cara menindas penderitaan
tersebut. Dalam hal ini Sidharta dianggap sebagai Budha Gautama.
Budha sebagai suatu ajaran dapat berkembang menjadi suatu agama dengan kitab sucinya
Tripitaka (tiga keranjang) yang menggunakan bahasa Pali bahasa rakyat Magadha. Untuk
selanjutnya agama Budha berkembang menjadi dua aliran yaitu aliran Mahayana (kendaraan
besar) dan aliran Hinayana (kendaraan kecil).
Kemudian kedua agama yaitu Hindu-Budha tersebut berkembang keberbagai negara di Asia
Timur maupun Asia Tenggara termasuk ke Indonesia yang akhirnya mempengaruhi
kebudayaan Indonesia.
Dengan demikian melalui modul ini Anda diharapkan benar memahami unsur-unsur
kebudayaan Hindu-Budha tersebut yang telah mempengaruhi kebudayaan masyarakat
Indonesia sehingga Anda mengagumi hasil karya atau peninggalan bersejarah bangsa
Indonesia tersebut.
Modul ini berisi dua kegiatan, yang terdiri dari kegiatan belajar 1 membahas proses masuk
dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Dan kegiatan belajar
2 membahas kerajaan-kerajaan Indonesia yang bercorak Hindu-Budha.
4
Setiap kegiatan dalam modul ini saling berkaitan untuk itu agar Anda memahami keseluruhan
isi modul ini, maka ikutilah petunjuk berikut ini.
1. Bacalah setiap penjelasan yang diberikan dengan cermat langkah demi langkah, jangan
tergesa-gesa agar Anda memahami dengan benar.
2. Apabila dalam uraian materi terdapat latihan soal untuk menguji tingkat pemahaman
Anda, maka kerjakanlah sesuai dengan arahan yang diberikan.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah 90 menit untuk kegiatan
belajar 1 dan 180 menit untuk kegiatan belajar 2.
4. Selama mempelajari modul ini hendaknya Anda berusaha mempelajari peta Indonesia
dan buku Paket di perpustakaan sekolah bina Anda.
5. Setelah Anda merasa paham, kerjakanlah soal-soal latihan yang ada pada akhir kegiatan,
kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di halaman belakang
modul ini.
6. Jika jawaban Anda masih banyak yang tidak sesuai dengan kunci jawabannya Anda
harus membaca kembali bagian yang belum Anda pahami. Usahakan Anda benar-benar
jelas.
Semoga Anda lebih siap untuk memahami modul 6 ini agar Anda dapat memperoleh
keberhasilan yang memuaskan.
Selamat belajar dan sukses selalu!
5
dari/ke
Canton S A M U D E R A PA S I F I K
LAUT BANDA
LAUT SULAWESI
SAMUDERA HINDIA
LAUT ANDAMAN
dari/ke
India
dari/ke
India
Selat Makasar
AUSTRALIA
LAUT ARAFURA
LAUT JAWA
FILIPINA
LAUT CINA SELATAN
LAUT FLORES
SELAT MALAKA
0 200 400 KM
Keterangan:
Jalur Perdagangan Laut Pada Abad III
Jalur Perdagangan Laut Pada Abad V - VII
Jalur Pelayaran Umum
Kegiatan Belajar 1
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA
SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat:
1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan
2. menguraikan wujud akulturasi kebudayaan Hindu - Budha dengan
kebudayaan Indonesia.
Adapun pokok-pokok materi yang dapat Anda pelajari pada bagian modul ini meliputi:
1. Proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia.
2. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia.
Bagaimana dengan persiapan Anda untuk mempelajari modul ini? Mudahmudahan
Anda benar-benar siap, agar kesuksesan dapat Anda raih.
Seperti yang telah Anda ketahui melalui pendahuluan, bahwa agama Hindu-
Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara
termasuk Indonesia, sehingga dalam hal ini timbul suatu pertanyaan bagaimana proses
masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia? Dan bagaimana pengaruhnya kebudayaan
Indonesia?
Untuk mengetahui jawaban tersebut, silakan Anda pelajari uraian materi berikut ini!
Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah
persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia
Tenggara berikut ini:
Gambar 1.1.
Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara.
6
Pada abad 1 Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi
beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India
melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan
India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya
budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia,
tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang
proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.
Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan
Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai
daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang
(Sumsel).
Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad
2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara
(India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).
Dari penjelasan uraian materi tersebut, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda belum
paham, baca kembali uraian materi tersebut, dan kemudian lanjutkan menyimak uraian materi
selanjutnya!
Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu
antara lain:
1. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke
Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
2. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang
membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit,
karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang
kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan
di Indonesia.
3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana
yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana
tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja
datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria dan
waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa
sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun
menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh
menyebrangi laut.
Dari kebenaran maupun kelemahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa, masuknya
agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana yang tidak kolot atas undangan
raja dan orang Indonesia yang belajar ke India.
7
Dengan adanya penyebaran agama Hindu tersebut maka mendorong orang-orang Indonesia
untuk menambah ilmunya mempelajari agama Hindu di India sekaligus berziarah ke tempattempat
suci. Dan sekembalinya dari India tersebut, maka orang-orang tersebut dapat
menyebarkan agama Hindu dengan bahasa mereka sendiri, dengan demikian agama Hindu
lebih cepat dan mudah tersebar di Indonesia.
Demikianlah uraian materi tentang proses masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia,
untuk mengukur tingkat pemahaman Anda silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Sebutkan tempat penemuan arca Budha dan langgam/coraknya yang menjadi bukti
masuknya agama Budha ke Indonesia abad 2 M!
No Lokasi Penemuan Langgam/corak
a.
b.
c.
d.
2. Berikan Penjelasan teori / hipotesis masuknya agama Hindu ke Indonesia!
No Nama Teori Tokoh Pencetusnya Penjelasan Kelemahan
a.
b.
c.
Jika Anda selesai menjawab latihan soal tersebut di atas, maka cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawabannya berikut ini:
1) 1. Sempaga/Sulsel. Langgam Amarawati/India Selatan
2. Jember/Jatim. Langgam Amarawati/India Selatan
3. Bukit Siguntang/Sumsel. Langgam Amarawati/India Selatan
4. Kota Bangun/Kaltim. Langgam Gandhara/India Utara
2) a. Teori waisya, Dr.N.J.Krom, agama Hindu dan Budha dibawa oleh pedagang.
Kelemahannya: Kaum pedagang tidak menguasai bahasa Sansekerta atau kitab
Weda.
b. Teori Ksatria, Prof.Dr.Ir.J.L.Moens, agama Hindu dan Budha oleh Kaum Ksatria,
karena kekacauan politik di India.
Kelemahannya: Kaum Ksatria tidak menguasai bahasa Sansekerta.
c. Teori Brahmana, J.C.Van Leur, agama Hindu dibawa oleh kaum Brahmana yang
diundang oleh penguasa/kepala suku Indonesia.
Kelemahannya: Kaum Brahmana tidak boleh menyebrangi laut menurut penganut
Hindu yang kolot.
Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah sudah sesuai? Jika sudah sesuai berarti setapak
Anda lebih maju dalam memahami materi tersebut, dan lanjutkanlah menyimak materi
berikutnya.
8
Wujud Akulturasi Kebudayaan Hindu-Budha dengan Kebudayaan
Indonesia
Apakah Anda sebelumnya pernah mendengar atau mengetahui pengertian Akulturasi?
Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang akulturasi, antara lain menurut pendapat
Harsoyo.
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok
manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan
kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan
dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya
(Harsoyo).
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya
yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan
kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya.
Dengan adanya penjelasan tentang pengertian akulturasi, apakah Anda sekarang sudah
memahami istilah akulturasi? Jika Anda sudah paham, silakan Anda simak uraian materinya.
Seperti yang telah dijelaskan pada materi sebelumnya, bahwa dengan adanya kontak dagang
antara Indonesia dengan India, maka mengakibatkan adanya kontak budaya atau akulturasi
yang menghasilkan bentuk-bentuk kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kepribadian
kebudayaan sendiri.
Hal ini berarti kebudayaan Hindu - Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti
apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk
Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi
bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu - Budha.
Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada uraian materi unsur-unsur budaya berikut
ini:
1. Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa
sansekerta yang dapat ditemukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta tersebut
memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia.
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda, silakan tulis 5 kata bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Sansekerta, kemudian dapat Anda kumpulkan pada Guru bina Anda,
selanjutnya Anda simak uraian materi selanjutnya.
Penggunaan bahasa Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu
bertulis) peninggalan kerajaan Hindu - Budha pada abad 5 - 7 M, contohnya prasasti
Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk
perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu Kuno
seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya 7 - 13 M.
Sedangkan untuk aksara, dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan huruf Pallawa,
tetapi kemudian huruf Pallawa tersebut juga berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi)
9
dan huruf (aksara) Bali dan Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo
(Malang) yang menggunakan huruf Jawa Kuno.
Demikianlah uraian tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang bahasa, untuk
selanjutnya simak uraian materi berikutnya.
2. Religi/Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Budha masuk
ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme.
Anda masih ingat pengertian Animisme dan Dinamisme? Kalau Anda lupa, baca kembali
modul ke-2 Anda!
Dengan masuknya agama Hindu - Budha ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia
mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut.
Tetapi agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami
perpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau dengan kata lain
mengalami Sinkritisme. Tentu Anda ingin bertanya apa yang dimaksud dengan
Sinkritisme?
Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan
yang berbeda menjadi satu.
Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan
agama Hindu - Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut
misalnya dapat Anda lihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau
Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat
Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.
Demikianlah penjelasan tentang contoh wujud akulturasi dalam bidang religi/kepercayaan,
untuk lebih memahaminya dapat Anda meminta penjelasan atau mencari contoh-contoh
lain kepada Guru bina Anda. Selanjutnya simak uraian materi berikutnya.
3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat Anda lihat dalam
organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah
masuknya pengaruh India.
Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem pemerintahan yang
berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja
secara turun temurun.
Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang
keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya raja-raja yang memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai
Bairawa dan R Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harihari (dewa Syiwa dan
Wisnu jadi satu).
10
Permerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di
India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan
terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi pada
masa berlangsungnya kerajaan Majapahit, dalam hal pengangkatan Wikramawardana.
Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem
kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.
Apakah Anda sebelumnya mengenal kasta? Kalau Anda pernah mengetahui tentang
kasta, cobalah tuliskan empat kasta menurut kepercayaan agama Hindu, seperti yang
Anda ketahui pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
No. Nama Kasta Artinya
Setelah Anda menuliskan kasta-kasta tersebut, untuk mengetahui kebenarannya,
simaklah uraian materi berikut ini.
Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta),
kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan
kasta Sudra (golongan rakyat jelata).
Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak
sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar
diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian,
karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.
Demikianlah contoh wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan
untuk selanjutnya kalau Anda sudah memahaminya, Anda dapat melanjutkan pada uraian
materi wujud akulturasi berikutnya.
4. Sistem Pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu.
Menurut perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun
saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654,
maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M
Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami? kalau Anda sudah paham,
silahkan Anda isi tabel 1.2 dengan tahun saka prasasti peninggalan Sriwijaya berikut ini
11
Tabel 1.2
No Nama Prasasti Tahun Masehi Tahun Saka
1. Kedukan Bulat 683 M ..............
2. Ligor 775 M ...............
Untuk mengetahui kebenaran perhitungan Anda, nanti akan Anda temukan pada uraian
materi kegiatan belajar 2 dalam modul ini.
Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan
tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Apakah Anda sebelumnya pernah
mengetahui istilah Candrasangkala? Candrasangkala adalah susunan kalimat atau
gambar yang dapat dibaca sebagai angka.
Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan
menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang
kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1,
maka kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama
dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .
Dari uraian di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak kembali
wujud akulturasi berikutnya!
5. Peralatan Hidup dan Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni
bangunan Candi.
Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi
keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India,
karena Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya melalui dasar-dasar
teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang
memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan
dimana bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak,
yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi
sebagai tempat pemujaan.
Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi
tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang merupakan salah satu nama
dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan
orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
Di samping itu juga dalam bahasa kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang
dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah
melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang
disebut dengan Pripih.
12
Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh
nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari
adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat
pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares
merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.
Untuk memperjelas pemahaman Anda, silahkan Anda simak gambar 1.2 candi Hindu
berikut ini.
Gambar 1.2. Candi Jago
Gambar 1.2. adalah gambar candi juga salah satu peninggalan kerajaan Singosari
yang merupakan tempat dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun
1248 - 1268.
Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak- undak
dan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran candi,
di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang jasmaniah
raja Wisnuwardhana).
Dari penjelasan tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah
paham, simaklah urutan materi berikutnya.
Untuk candi yang bercorak Budha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja
Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa, maka untuk memperjelas
pemahaman Anda simak gambar 1.3. candi Budha berikut ini .
Gambar 1.3. Candi Borobudur
13
Gambar 1.3. candi Borobudur adalah candi Budha yang terbesar sehingga merupakan
salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan
Mataram, dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas terdapat patung Dyani
Budha.
Patung-patung Dyani Budha inilah yang menjadi tempat pemujaan umat Budha. Di
samping itu juga pada bagian atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa.
Untuk candi Budha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupa
merupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Budha. Dengan demikian
seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanya
mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya
tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.
Demikianlah uraian materi tentang wujud akulturasi dalam peralatan hidup dan teknologi
yang terlihat pada bangunan candi, kalau Anda sudah paham simak uraian akulturasi
berikutnya.
6. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni
pertunjukan .
Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar
timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak menggambarkan suatu kisah/cerita
yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Budha. Contoh dapat Anda
amati gambar 1.4.
Gambar 1.4. Relief Candi Borobudur
Gambar 1.4 adalah relief dari candi Borobudur yang menggambarkan Budha sedang
digoda oleh Mara yang menari-nari diiringi gendang, hal ini menunjukkan bahwa relief
tersebut mengambil kisah dalam riwayat hidup Sang Budha seperti yang terdapat dalam
kitab Lalitawistara.
Demikian pula di candi-candi Hindu, relief yang juga mengambil kisah yang terdapat
dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana. Yang digambarkan melalui relief
candi Prambanan ataupun candi Panataran.
14
Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil
kisah asli ceritera tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief
tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia.
Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India,
tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu ceritera/
kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis
oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa.
Kedua kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah
berkembang di Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudah
disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia, ke dalam bahasa Jawa kuno. Dan,
tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawan
seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang
disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa,
melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.
Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceritera
dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang.
Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman
prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat
Jawa.
Untuk itu wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan
lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya
India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan.
Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera
misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna
adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam
lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.
Demikian penjelasan tentang wujud akulturasi dalam bidang kesenian. Dan yang perlu
Anda pahami dari seluruh uraian tentang wujud akulturasi tersebut bahwa unsur budaya
India tidak pernah menjadi unsur budaya yang dominan dalam kerangka budaya
Indonesia, karena dalam proses akulturasi tersebut, Indonesia selalu bertindak selektif.
Untuk memudahkan Anda dalam memahami uraian materi wujud akulturasi Kebudayaan
Indonesia dengan Kebudayaan India, maka simaklah ikhtisar dari wujud akulturisasi
tersebut seperti pada tabel 1.3 berikut ini.
15
Tabel 1.3. Ikhtisar wujud kulturasi kebudayaan Indonesia dengan India.
No. Unsur Budaya Wujud Akulturasi
1. Bahasa - Dikenalnya bahasa Sansekerta. Yang kemudian
menambah perbendaraan bahasa Melayu/bahasa
Indonesia.
- Dikenalnya huruf Pallawa yang akhirnya
berkembang menjadi huruf Jawa kuno, Bali dan
Bugis.
2. Religi - Dikenalnya agama Hindu dan agama Budha yang
sudah mengalami Sinkritisme dengan kepercayaan
Animisme dan Dinamisme.
3. Organisasi Sosial - Dikenal sistem pemerintahan kerajaan yang
Kemasyarakatan dipimpin oleh seorang raja yang dikultuskan
menjadi seorang dewa.
- Pemilihan raja tidak selalu turun temurun tetapi ada
yang menggunakan prinsip musyawarah.
- Dikenalnya sistem kasta yang memiliki peranan
dan fungsi yang berbeda di India.
4. Sistem Pengetahuan - Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun
saka dan penulisan tahun saka dengan
menggunakan Candrasangkala.
5. Peralatan Hidup - Dikenal teknologi pembuatan candi dan bangunan
dasar punden berundak dan berfungsi sebagai
tempat pemujaan nenek moyang atau
dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal.
6. Kesenian - Adanya relief candi yang mengambil kisah
Ramayana atau Lalitawistara dengan suasana
kehidupan di Indonesia.
- Kisah Ramayana dan Mahabarata yang sudah
disadur ke dalam bahasa Jawa Kuno dan ada
penambahan tokoh puna kawan.
- Kisah tersebut menjadi sumber cerita/lakon
pertunjukan wayang dengan perubahan karakter
dari tokoh cerita.
7. Fenomena - gejala
Setelah Anda menyimak ikhtisar wujud akulturasi pada tabel 1.3 berarti uraian materi
kegiatan belajar 1 telah selesai Anda pelajari, untuk selanjutnya Anda dapat mengerjakan
latihan soal pada kegiatan belajar 1 ini. Selamat mengerjakan.
16
Petunjuk:
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab!
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah!
3. Bentuk soal terdiri dari:
a. pilihan berganda 10 soal
b. essay berstruktur 10 soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap benar!
1. Arca Budha yang terbuat dari perunggu berlanggam Gandhara ditemukan di daerah ....
a. Palembang d. Kota Bangun
b. Jember e. Banjarmasin
c. Ujung Pandang
2. Perhatikan nama-nama kota di bawah ini!
1. Jember
2. Bukit Siguntang
3. Sempaga
4. Kota Bangun
5. Ujung Pandang
Dari nama-nama kota tersebut di atas, yang merupakan tempat ditemukannya arca
Budha Amarawati yang berasal dari abad 2 M adalah ....
a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 4
b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5
c. 1, 3, 5
3. Agama Hindu masuk ke Indonesia karena dibawa golongan pedagang. Hal ini
berdasarkan hipotesis yang dikemukakan oleh ....
a. Van Leur d. Van Boch
b. W.J. Krom e. Van Vallenhoven
c. J. L. Moens
4. Hubungan perdagangan antara India dengan Indonesia pada awal tahun Masehi
telah mempengaruhi masyarakat Indonesia antara lain ....
a. dikenalnya sistem irigasi yang teratur
b. perdagangan dilakukan secara barter
c. dikenalnya ilmu pengetahuan dan astronomi
d. masyarakat Indonesia mulai mengenal uang
e. terjadinya kontak budaya meliputi agama, budaya, dan sastra.
5. Bangunan Megalithekum yang merupakan dasar pembangunan candi adalah ....
a. menhir d. keranda
b. dolmen e. yupa
c. punden berundak-undak
6. Susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka disebut dengan
huruf ....
a. Pallawa d. Candrasangkala
b. Kawi e. Paku
c. Ajisaka
17
7. Fungsi candi Hindu di Indonesia adalah ....
a. tempat pariwisata
b. tempat pemujaan Syiwa
c. tempat pemujaan arwah nenek moyang
d. lambang kebesaran raja
e. tempat berkumpulnya raja dan rakyatnya
8. Kitab Ramayana ditulis oleh ....
a. Walmiki d. Mpu Bharada
b. Wiyasa e. Mpu Dharmeja
c. Mpu Tantular
9. Tahun dalam agama Hindu disebut dengan tahun ....
a. Masehi d. Ajisaka
b. Kabisat e. Sakala
c. Saka
10. Bahasa Sansekerta bagi ummat Hindu di India hanya dikuasai oleh golongan ....
a. Ksatria d. Sudra
b. Brahmana e. Paria
c. Waisya
II. Essay Berstruktur
1. Relief candi Borobudur menceriterakan tentang ....
2. Candi Prambanan adalah candi yang bercorak ....
3. Relief candi Prambanan menceriterakan tentang ....
4. Perbedaan tahun Saka dengan tahun Masehi adalah ....
5. Kelemahan hipotesis ksatria adalah ....
6. Hipotesis ksatria berdasarkan pendapat dari ....
7. Arca perunggu yang ditemukan di Sempaga bercorak ....
8. Huruf Pallawa di Indonesia berkembang menjadi huruf ....
9. Prasasti Indonesia pada awalnya menggunakan huruf ... dan bahasa ....
10. Agana Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia mengalami Sinkritisme
dengan kepercayaan ....
Mudah-mudahan dengan adanya latihan tersebut, Anda dapat lebih mudah mengingat uraian
materi kegiatan belajar 1 ini.
Dan untuk mengetahui nilai kebenaran jawaban Anda, maka cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada di akhir modul ini.
Semoga hasil jawaban Anda memuaskan dan selamat melanjutkan belajar Anda pada
kegiatan belajar selanjutnya.
18
19
KERAJAAN-KERAJAAN INDONESIA YANG
BERCORAK HINDU-BUDHA
Setelah mempelajari modul ini Anda dapat:
1. menjelaskan bukti-bukti adanya kerajaan Kutai;
2. menjelaskan prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara;
3. menguraikan tentang perkembangan kerajaan Sriwijaya;
4. menjelaskan bukti-bukti peninggalan kerajaan Mataram Kuno;
5. menjelaskan sebab runtuhnya kerajaan Kediri;
6. menjelaskan tindakan-tindakan Kertanegara sebagai raja Singosari; dan
7. menguraikan latar belakang penyebab runtuhnya Majapahit
Pokok Materi
1. Kerajaan Kutai.
2. Kerajaan Tarumanegara.
3. Kerajaan Sriwijaya.
4. Kerajaan Mataram Kuno.
5. Kerajaan Kediri.
6. Kerajaan Singosari.
7. Kerajaan Majapahit.
Anda masih ingat uraian materi tentang wujud akulturasi kebudayaan Hindu-
Budha dengan kebudayaan Indonesia dalam hal sistem pemerintahan?
Tentu ingatan Anda akan tertuju kepada sistem pemerintahan kerajaan bukan?
Bentuk kerajaan-kerajaan di Indonesia memang dilatarbelakangi oleh masuknya agama Hindu
dan Budha ke Indonesia, oleh karena itu kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal sejarah
Indonesia bercorak Hindu atau Budha.
Untuk mengetahui bukti-bukti peninggalan kerajaan, raja-raja yang memerintah dan sebab
runtuhnya kerajaan-kerajaan tersebut, silakan Anda simak uraian materi berikut ini.
KERAJAAN KUTAI
Kutai adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang diperkirakan muncul pada abad 5
M atau ± 400 M, keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita yang
ditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu berjumlah 7 buah.
Untuk mengetahui bentuk yupa tersebut silahkan Anda amati gambar 2.1. berikut ini.
Kegiatan Belajar 2
20
Setelah Anda melihat gambar 2.1 tersebut,
silahkan Anda tulis huruf dan bahasa yang
dipakai dalam prasasti tersebut! tulis
jawaban Anda pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1.
Prasasti Yupa
Bahasa Huruf
Tempat penemuan prasasti Yupa tersebut adalah daerah Muarakaman tepi sungai Mahakam,
Kalimantan Timur, sehingga oleh para ahli kerajaan tersebut diberi nama Kutai, karena dalam
prasasti tidak dijelaskan nama kerajaan untuk itu diberi nama sesuai tempat penemuan
prasasti tersebut.
Dari isi yang tertera dalam prasasti Yupa yang menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
sansekerta tersebut, dapat disimpulkan tentang keberadaan kerajaan Kutai dalam berbagai
aspek kebudayaan yaitu antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik dijelaskan bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman
sebagai raja yang mulai dan berhasil membawa kejayaan, raja Mulawarman adalah putra
Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga.
Dari penjelasan tersebut, silahkan Anda buat silsilah raja-raja Kutai pada kolom berikut
ini.
Silsilah Raja-raja Kutai
1. ...................................................
2. ...................................................
3. ..................................................
Dalam prasasti Yupa juga dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai dewa
Ansuman/dewa Matahari dan dipandang sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga
raja.
Gambar 2.1. Salah satu Yupa dari Kutai
(Sumber Sukmono, Sejarah Kebudayaan
Indonesia 2, Penerbit Kanisius Yogyakarta)
21
Hal ini berarti Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai
pendiri Keluarga atau Dinasti dalam agama Hindu.
Untuk itu para ahli berpendapat nama Kudungga masih nama Indonesia asli dan masih
sebagai kepala suku, walaupun demikian Kudunggalah yang menurunkan raja-raja Kutai.
Dari penjelasan uraian materi tersebut di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau
Anda sudah paham simak kembali uraian materi berikutnya.
Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan sosial. Perihal ini diketahui bahwa terjalin hubungan yang harmonis/
erat antara Raja Mulawarman dengan kaum Brahmana, seperti yang dijelaskan dalam
prasasti Yupa, bahwa raja Mulawarman memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada
kaum Brahmana di dalam tanah yang suci bernama Waprakesmara.
Dengan adanya istilah Waprakesmara, tentu timbul pertanyaan dalam diri Anda, apa
yang dimaksud dengan Waprakesmara?
Waprakesmara adalah tempat suci untuk memuja dewa Syiwa, yang kalau di pulau
Jawa disebut dengan Baprakeswara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama
yang dianut Mulawarman adalah Hindu aliran Syiwa artinya dewa yang dipuja adalah
Syiwa.
Kehidupan Ekonomi
Sedangkan dalam kehidupan ekonomi. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti dalam prasasti,
tetapi para ahli sejarah berpendapat bahwa dengan adanya sedekah 20.000 ekor sapi
membuktikan perekonomian Kutai sudah kuat pada masa itu, yang didasarkan kepada
pertanian, peternakan dan perdagangan.
Mata pencaharian tersebut di atas dimungkinkan karena raja Mulawarman
menghadiahkan kepada kaum Brahmana 20.000 ekor sapi. Ini dapat dijadikan indikasi
bahwa populasi ternak cukup besar pada waktu itu. Ia juga menghadiahkan segunung
minyak kental dengan lampu, seperti yang tertulis dalam prasasti.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya. Ia dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju, walaupun
penganut Hindu belum lama diterima. Hal ini dibuktikan melalui upacara penghinduan
(pemberkatan memeluk agama Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.
Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman karena
Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya sedangkan yang memimpin
upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan adalah para pendeta (Brahmana) dari
India. Tetapi pada masa Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut
dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli.
Dengan adanya kaum Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan
intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa Sansekerta pada
dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari, melainkan lebih merupakan bahasa
resmi kaum Brahmana untuk masalah keagamaan.
22
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kutai sesuai dengan prasasti Yupa yang
ditemukan. Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap uraian materi tersebut, silakan
kerjakan latihan soal berikut ini dengan menggunakan kertas kosong, atau buku tulis
Anda agar modul Anda lebih bersih/rapih.
1. Prasasti Yupa ditemukan di daerah ....
2. Prasasti Yupa dibuat pada masa pemerintahan ....
3. Dari prasasti Yupa dijelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Kutai yaitu
....
4. Agama yang dianut oleh raja Mulawarman adalah ....
5. Upacara penghinduan disebut dengan ....
6. Apa yang dimaksud dengan Waprakeswara ....
7. Yang mendapat julukan sebagai Wangsakerta adalah ....
8. Prasasti Yupa menggunakan bahasa ... dan huruf ....
9. Pemimpin upacara penghinduan pada masa Aswawarman adalah ....
10. Prasasti Yupa peninggalan kerajaan Kutai diperkirakan berasal dari abad ....
Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, selanjutnya untuk memantapkannya coba
periksa ulang denganjawaban berikut ini.
1. Muarakaman, Kutai, Kaltim
2. Mulawarman
3. Kudungga, Aswawarman dan Mulawarman
4. Hindu Syiwa
5. Vratyastoma
6. Pembentuk keluarga raja agama Hindu
7. Aswawarman
8. Sansekerta dan Pallawa
9. Brahmana dari India
10. 5 M (400M)
Bagaimana dengan jawaban Anda ? Bila Anda dapat menjawab semuanya berarti
pemahaman Anda bagus, selanjutnya simak kembali uraian materi kerajaan Hindu tertua
berikutnya.
KERAJAAN TARUMANEGARA
Bukti-bukti adanya kerajaan Tarumanegara diketahui melalui sumber-sumber yang berasal
dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu
yang ditemukan lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang nama-nama prasasti tersebut, simak dengan baik
penjelasannya berikut ini.
a. Prasasti Ciarunteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat
muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris kalimat yang ditulis dalam bentuk puisi
India. Dan di samping itu juga terdapat lukisan laba-laba serta sepasang telapak kaki
Raja Mulawarman yang diibaratkan kaki dewa Wisnu.
23
Untuk memperjelas pamahaman Anda tentang keberadaan prasasti tersebut amatilah
gambar 2.2 berikut ini!
Setelah Anda mengamati gambar 2.2
tersebut tentu Anda ingin bertanya apa
arti dari gambar telapak kaki pada
prasasti tersebut!
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat
ditemukannya prasasti tersebut).
2. Di India, cap telapak kaki melambangkan kekuasaan sekaligus penghormatan sebagai
dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa
Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.
Dari penjelasan tersebut, apakah Anda sudah paham? Kalau sudah paham simak prasasti
berikutnya.
b. Prasasti Jambu atau prasasti Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di
perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan
bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya
memuji pemerintahan raja Mulawarman.
c. Prasasti Kebun Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang.
Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan
dengan tapak kaki gajah Airanata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
Dari tiga isi prasasti tersebut, tentunya Anda dapat membuat kesimpulan sendiri tentang
keberadaan kerajaan Tarumanegara. Untuk itu silahkan Anda isi tabel 2.2 berikut ini
dengan menggunakan lembar kertas atau buku tulis Anda.
Tabel 2.2.
Kerajaan Tarumanegara
No Keterangan Penjelasan
1. Lokasi kerajaan ....................................
2. Nama Raja yang berkuasa ....................................
3. Agama yang dianut .....................................
Gambar 2.2.
24
Selanjutnya Anda harus menyimak kembali uraian materi berikutnya, agar kebenaran
penjelasan Anda para pembaca dapat diketahui.
d. Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca.
e. Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiling, juga tertulis dalam aksara ikal
yang belum dapat dibaca.
f. Prasasti Cidanghiang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru
ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa
dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.
g. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti
ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang
dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang
dapat diketahui dari prasasti tersebut.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang prasasti tugu, silahkan Anda simak gambar
2.3 berikut ini!
Setelah Anda menyimak gambar 2.3 tentu
Anda ingin bertanya hal-hal apa yang dapat
diketahui dari prasasti Tugu tersebut.
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti
Tugu adalah:
1. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua
buah sungai yang terkenal di Punjab
yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati.
Dengan adanya keterangan dua buah
sungai tersebut menimbulkan tafsiran
dari para sarjana salah satunya menurut
Poerbatjaraka. Sehingga secara
Etimologi (ilmu yang mempelajari
tentang istilah) sungai Chandrabaga
diartikan sebagai kali Bekasi.
2. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap
dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang
diduga sama dengan bulan Pebruari dan April.
3. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh
Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Demikianlah prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang berasal dari dalam negeri.
Gambar 2.3 Prasasti Tugu
25
Sumber dari Luar Negeri
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Cina antara lain:
1. Berita Fa-Hien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan
bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Budha, yang
banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan
dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang
utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik, kerajaan Tarumanegara diperkirakan muncul abad 5 M, hal ini
berdasarkan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa yang dipergunakan oleh prasastiprasasti
tersebut. Dan raja yang berkuasa adalah Purnawarman.
Wilayah kekuasaan Purnawarman meliputi hampir seluruh Jawa Barat dengan pusat
kekuasaannya di daerah Bogor. Hal ini ternyata sesuai dengan tempat penemuan prasasti
tersebut. Untuk lebih jelasnya silahkan Anda simak gambar 2.4 peta berikut ini!
Gambar 2.4. Peta Penemuan Prasasti Purnawarman.
Selanjutnya simaklah uraian materi berikutnya!
Pada masa pemerintahan Purnawarman, Tarumanegara mencapai puncak kejayaannya
dan telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.
Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut, berarti juga terjalin hubungan perdagangan
dan pelayaran antara Tarumanegara dengan Cina. Dengan demikian dapat diketahui
kehidupan ekonomi Tarumanegara tersebut.
Prasasti Purnawarman
1. Prasasti Ciaruteun
2. Prasasti Muara Cianten
3. Prasasti Kebon Kopi
4. Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak)
5. Prasasti Cidanghiang
6. Prasasti Tugu
s. Ciujung
S. Ciliman
S. Cidurian
S. Cisadane
S. Citarum
S. Ciliwung
• Bogor
• Jakarta • Bekasi
1
2
3
5 4
6
26
Kehidupan Ekonomi
Perekonomian Tarumanegara di samping utamakan bidang pertanian, pelayaran dan
perdagangan, juga perburuan dan perikanan mendapatkan perhatian. Hal ini dapat
dibuktikan melalui berita-berita tentang barang-barang perdagangan dari kerajaan
Tarumanegara. Barang-barang yang diperdagangkan antara lain: cula badak, gading
gajah dan kulit penyu. Barang tersebut diperoleh dari usaha perburuan dan perikanan.
Kehidupan Sosial
Dengan adanya kehidupan ekonomi yang kompleks tersebut, maka kehidupan sosial
masyarakatnya cukup baik, sehingga masing-masing golongan masyarakat yang ada
pada masa itu dapat saling bekerja sama dan tercipta jalinan kehidupan yang baik.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya dapatlah diperkirakan Tarumanegara sudah mengalami
kemajuan. Karena telah mengenal tulisan dan sudah menerima pengaruh asing serta
mengenal sistem kalender seperti yang tertera dalam prasasti Tugu.
Dari penjelasan tentang aspek kehidupan di atas, maka tentunya Anda dapat
menyimpulkan sendiri keberadaan Tarumanegara.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap uraian materi
tersebut, jawablah latihan-latihan soal berikut ini!
1. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berlangsung abad ... yang dibuktikan dengan adanya
....
2. Prasasti-prasasti peninggalan Tarumanegara yang ditemukan di daerah Bogor adalah
....
3. Prasasti terpenting peninggalan Tarumanegara adalah ....
4. Pendeta Cina yang pernah singgah ke Tarumanegara adalah ....
5. Kerajaan Tarumanegara menganut agama ....
Untuk memantapkan pemahaman Anda, dapat mencocokkannya dengan jawaban
berikut ini.
1. 5 M dibuktikan dengan penggunaan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dalam prasasti
Yupa.
2. Prasasti Ciarunteun, prasasti Jambu, prasasti Kebun kopi, prasasti Pasir Awi, prasasti
Muara Cianteun.
3. Prasasti Tugu
4. Fa-Hien
5. Hindu Wisnu
Bagaimana dengan jawaban Anda? Kalau Anda dapat menjawab semua berarti cukup
memahami materi pelajaran di atas. Nah setelah pemahaman terhadap materi di atas, jadikan
dasar untuk menyimak materi selanjutnya.
27
KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah nama kerajaan yang tentu sudah tidak asing bagi Anda, karena Sriwijaya
adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara pada
waktu itu (abad 7 - 13 M).
Jika Anda ingin mengetahui perkembangan Sriwijaya hingga mencapai puncak kebesarannya
sebagai kerajaan Maritim, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sumber-sumber
sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut.
Sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar
seperti dari Cina, India bahkan Arab.
Sumber-sumber dari dalam negeri
Sumber dari dalam negeri berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang menggunakan
bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta telah menggunakan angka tahun Saka.
Untuk mengetahui keberadaan prasasti tersebut, simaklah uraian materi berikut ini!
a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Tatang dekat
Palembang, berangka tahun 606 Saka. Isi prasasti tersebut menceritakan perjalanan
suci/Sidayatra yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan dengan
membawa tentara sebanyak 20.000 orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan
beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat kota Palembang berangka tahun 606
Saka. Prasasti ini menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua
makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang tidak berangka tahun.
d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka.
e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi Hulu berangka tahun 608 Saka.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan tidak berangka tahun.
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit,
dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yaitu berupa kutukan terhadap siapa saja
yang tidak tunduk kepada raja Sriwijaya.
Dari penjelasan tentang prasasti-prasasti tersebut, apakah Anda dapat memahami
keberadaan kerajaan Sriwijaya? Maka untuk menambah lagi pemahaman Anda simaklah
uraian materi tentang sumber-sumber sejarah Sriwijaya yang berasal dari luar negeri baik
yang berupa prasasti maupun berita Cina dan Arab.
Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun
775 M yang menjelaskan tentang pendirian sebuah pangkalan di semenanjung melayu,
daerah Ligor. Untuk itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor.
28
Prasasti berikutnya ditemukan di India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M.
Prasasti tersebut menjelaskan pendirian Wihara oleh Balaputradewa raja Sriwijaya.
Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, keberadaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya beritaberita
Cina maupun berita Arab.
Berita Cina, diperoleh dari I-Tshing seorang pendeta Cina yang sering datang ke
Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan bahwa di Sriwijaya terdapat 1000 orang
pendeta yang menguasai agama seperti di India dan di samping itu juga, berita dari
dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan dari Sriwijaya tahun 971 -
992 M.
Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, disebut dengan Shih-lo-fo-shih
atau Fo-shih, sedangkan dari berita Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau
dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan
kebesaran serta kekayaan Sriwijaya.
Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan
Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan
Sriwijaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk mengetahui lebih jelas perkembangan Sriwijaya dalam aspek-aspek kehidupan
tersebut, maka simak uraian materi berikut ini.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta
Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu pendapat pertama
yang menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak
ditemukan prasasti Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.
Sedangkan pendapat kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan
sungai Kampar kiri dan Kampar kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di
Jambi yang juga strategis untuk perdagangan.
Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada mulanya Sriwijaya
berpusat di Minangatamwan. Kemudian karena perkembangannya dipindahkan ke
Palembang.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan
politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk
perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan
Ligor. Bahkan melalui benteng I-tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai
Sriwijaya.
Dengan demikian maka Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau,
tetapi sudah merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau.
Bahkan ada yang berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena
kekuasaannya luas dan berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).
29
Maka untuk memperjelas pemahaman Anda tentang daerah kekuasaan Sriwijaya,
silahkan Anda simak gambar peta kekuasaan Sriwijaya pada gamabar 2.5 berikut ini.
Atlas Sejarah
Setelah Anda menyimak gambar 2.5 peta kekuasaan Sriwijaya tersebut maka timbul
pertanyaan yaitu faktor apa yang menjadikan Sriwijaya dapat berkembang sebagai
kerajaan yang besar? Tuliskan jawaban Anda pada kolom berikut ini!
Faktor-faktornya adalah ............................................................................
Setelah Anda menjawab, maka lanjutkan Anda menyimak uraian materi selanjutnya,
sehingga Anda sekaligus dapat mencocokan kebenaran jawaban Anda.
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang strategis di jalur pelayaran dan perdagangan
Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang strategis tersebut maka Sriwijaya
berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transito sehingga
dapat menimbun barang dari dalam maupun luar.
Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan sangat baik hal ini juga
didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti Balaputradewa,
Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin keamanan di jalurjalur
pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar yang singgah
dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah maka penghasilan Sriwijaya
meningkat dengan pesat. Peningkatan diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun
LAUT TIONGKOK SELATAN
SAMUDERA HINDIA
LAUT NUSANTARA
• Diniya
Po-lo-hias-sseu
• Borobudur
• Kalasan
• Sunda
• Sriwijaya
SUWARNADWIPA
• Barus
Rami • Samudera Pasai
Lamuri
Nagara Sri Darmaraja
•
Caviva
• Baruas
• Bangka
• Ketantan
• Patani
K E R A J A A N S R I W I J AYA
Daerah kekuasaan sriwijaya
• Tempat ditemukan Peninggalan Sriwijaya
•
•
•
30
keuntungan dari hasil perdagangan dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi
kerajaan yang besar dan makmur.
Untuk menguji tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda tuliskan barang-barang
dagangan yang terkenal dari Sriwijaya pada titik-titik di bawah ini!
........................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
Setelah Anda menuliskan barang-barang dagangan tersebut, untuk mengetahui
kebenarannya dapat Anda tanyakan kepada Guru bina Anda, selanjutnya simak uraian
materi berikutnya.
Kehidupan Sosial
Faktor lain yang menjadikan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial
masyarakatnya meningkat dengan pesat terutama dalam bidang pendidikan dan hasilnya
Sriwijaya terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia
Tenggara. Hal ini sesuai dengan berita I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya
terdapat 1000 orang pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta
Budha terkenal yaitu Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari agama Budha dan ilmu
lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda.
Kemajuan di bidang pendidikan yang berhasil dikembangkan Sriwijaya bukanlah suatu
hasil perkembangan dalam waktu yang singkat tetapi sejak awal pendirian Sriwijaya,
raja Sriwijaya selalu tampil sebagai pelindung agama dan penganut agama yang taat.
Sebagai penganut agama yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) dengan tujuan untuk
meningkatkan kemakmuran rakyatnya.
Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Sriwijaya sangat baik dan
makmur, dalam hal ini tentunya juga diikuti oleh kemajuan dalam bidang kebudayaan.
Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui melalui peninggalanpeninggalan
suci seperti stupa, candi atau patung/arca Budha seperti ditemukan di Jambi,
Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).
Untuk lebih menambah pemahaman Anda, silahkan Anda simak peninggalan Sriwijaya
tersebut pada gambar 2.6 berikut ini!
31
Apakah Anda pernah melihat patung
tersebut?
Gambar 2.6 adalah gambar patung
Budha yang tingginya 2 meter berasal
dari abad SM, dengan adanya gambar
tersebut membuktikan Sriwijaya
merupakan kerajaan Budha.
Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya ternyata banyak mengundang kerajaan lain menjadi
tidak senang dan menyerang Sriwijaya sehingga mengalami kemunduran dan keruntuhan
akibat serangan dari kerajaan lain.
- Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jatim tahun 990 M. pada
waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarnadewa. Walaupun serangan
tersebut gagal tetapi dapat melemahkan Sriwijaya.
- Serangan berikutnya datang dari kerajaan Colamandele (India Selatan) yang terjadi
pada masa pemerintahan Sri Sangramawijayatunggawarman pada tahun 1023
dan diulang lagi tahun 1030 dan raja Sriwijaya ditawan.
- Tahun 1068 Raja Wirarajendra dariColamandele kembali menyerang Sriwijaya tetapi
Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan muncul kembali
dan cukup kuat sesuai dengan berita Cina.
- Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 ketika Majapahit mengirimkan
tentaranya untuk menaklukan Sumatra termasuk Sriwijaya.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Sriwijaya, untuk menguji
tingkat pemahaman Anda, jawablah latihan soal berikut ini di buku tulis
atau di kertas lain.
1. Sebutkan sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya!
No. Sumber Dalam Negeri Tahun Masehi Sumber Luar Negeri Tahun
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Gambar 2.6 Patung Budha di Bukit Siguntang.
Sumber: - Buku Paket Jilid 1
- Sejarah Penerbit Erlangga Karya I
Wayan Badrika
32
2. Berilah penjelasan terhadap tikoh-tokoh berikut ini!
No. Nama Tokoh Penjelasan
a. Dapunta Hyang
b. I - Tshing
c. Sakyakirti
d. Balaputradewa
3. Sebutkan Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya!
No. Kemunduran Keruntuhan
a. e.
b.
c.
d.
Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk memantapkan penguasaan Anda
sesuaikan jawaban Anda dengan jawaban berikut ini!
1. No. Sumber Dalam Negeri Sumber Luar Negeri
a. P Kedukan Bukit 683 M P Ligor 775 M
b. P Talang Tuo 684 M P Nalanda
c. P Telaga Batu - Berita I - Tshing 672 M
d. P Kota Kapur 686 M Berita Dinasti Sung
e. P Karang Berahi 686 M Berita Arab
f. Palas Pasemah -
2. a. Dapunta Hyang adalah raja pertama atau pendiri Sriwijaya.
b. I-Tshing adalah pendeta Budha Cina yang sering datang ke Sriwijaya untuk
menterjemahkan kitab suci agama Budha.
c. Sakyakirti adalah pendeta Budha sriwijaya yang membimbing pendeta Cina.
d. Balaputradewa adalah raja Sriwijaya yang terbesar.
3. a. Serangan dari kerajaan Medang, Jatim.
b. Serangan dari Colamandele 1023.
c. Serangan dari Colamandele 1030.
d. Serangan dari Colamandele 1068.
e. Serangan dari Majapahit 1477.
Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? cukup memuaskan bukan? selanjutnya Anda dapat
melanjutkan menyimak uraian materi berikutnya.
33
KERAJAAN MATARAM KUNO
Kerajaan Mataram Kuno atau disebut dengan Bhumi Mataram. Pada awalnya terletak di
Jawa Tengah. Daerah Mataram dikelilingi oleh banyak pegunungan dan di tengahnya banyak
mengalir sungai besar diantaranya sungai Progo, Bogowonto, Elo, dan Bengawan Solo.
Keadaan tanahnya subur sehingga pertumbuhan penduduknya cukup maju.
Sumber-sumber Prasasti
Mengenai bukti yang menjadi sumber sejarah berlangsungnya kerajaan Mataram dapat
diketahui melalui prasasti-prasasti dan bangunan candi-candi yang dapat Anda ketahui
sampai sekarang.
Prasasti-prasasti yang menjelaskan tentang keberadaan kerajaan Mataram tersebut yaitu
antara lain:
a. Prasasti Canggal ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Canggal
berangka tahun 723 M dalam bentuk Candrasagkele.
Anda masih Ingat arti dari istilah Candrasagkele? Kalau Anda lupa, baca kembali
kegiatan belajar 1.
Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta isinya
menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja
oleh Raja Sanjaya dan di samping itu juga diceritakan bahwa yang menjadi raja
mula-mula Sanne kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara
perempuan Sanne).
Untuk memperjelas pemahaman Anda
tentang tempat Sanjaya mendirikan Lingga
di candi Gunung Wukir maka simaklah
gambar 2.7 berikut ini!
Gambar 2.7 merupakan gambar
reruntuhan candi Gunung Wukir di
halaman candi ini tempat ditemukannya
prasasti Canggal. Selanjutnya simak
prasasti berikutnya.
b. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M,
ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya
menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta
oleh raja Panangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga
menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha).
Bangunan suci seperti yang tertera dalam prasasti Kalasan tersebut ternyata adalah
candi Kalasan yang terletak di sebelah timur Yogyakarta. Untuk lebih mengenal candi
tersebut, silahkan amati gambar 2.8 berikut ini!
Gambar 2.7. Candi Gunung Wukir.
34
Gambar 2.8. Candi Kalasan.
Gambar 2.8 yaitu candi Kalasan tersebut adalah candi yang bersifat agama Budha
yang dibangun oleh Raja Panangkaran. Untuk selanjutnya nama raja Panangkaran
akan Anda temui pada prasasti berikutnya.
c. Prasasti Mantyasih ditemukan di Mantyasih Kedu, Jateng berangka tahun 907 M
yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah
raja-raja Mataram yang mendahului Bality yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran,
Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai
Kayuwangi, Rakai Watuhumalang, dan Rakai Watukura Dyah Balitung.
Untuk itu prasasti Mantyasih/Kedu ini juga disebut dengan prasasti Belitung.
d. Prasasti Klurak ditemukan di desa Prambanan berangka tahun 782 M ditulis dalam
huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan arca
Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.
Menurut para ahli bahwa yang dimaksud dengan arca Manjusri adalah Candi Sewu
yang terletak di Komplek Prambanan dan nama raja Indra tersebut juga ditemukan
pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Dari pernyataan di atas, tentu Anda ingin bertanya apa hubungan Mataram dengan
Sriwijaya ? Untuk mengetahui jawabannya nanti akan Anda temukan pada uraian
materi berikutnya.
Sumber berupa Candi
Selain prasasti yang menjadi sumber sejarah adanya kerajaan Mataram juga banyak
bangunan-bangunan candi di Jawa Tengah, yang manjadi bukti peninggalan kerajaan
Mataram yaitu seperti Candi pegunungan Dieng, Candi Gedung Songo, yang terletak
di Jawa Tengah Utara.
Selanjutnya di Jawa Tengah bagian selatan juga banyak ditemukan candi antara lain
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sambi
Sari, dan masih banyak candi-candi yang lain.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang letak candi-candi tersebut, silahkan Anda
simak gambar 2.9 peta Jawa Tengah berikut ini!
35
Gambar 2.9. Peta Jawa Tengah.
Dari prasasti-prasasti maupun candi-candi tersebut, maka dapat diketahui keberadaan
kerajaan Mataram dalam berbagai bidang kehidupan untuk lebih jelasnya maka simak
dengan baik uraian berikut ini.
Kehidupan Politik
Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang
beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya
mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal.
Tetapi setelah perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra.
Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai
pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya
sama-sama berkuasa di Jawa Tengah dan memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai
dengan prasasti Kalasan.
Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti
Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau
Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti
Mantyasih.
Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad 8-9
yang bercorak Hindu yang terletak di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha
terletak di Jateng selatan , untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa kekuasaan dinasti
Sanjaya di Jateng bagian utara, dan kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan.
Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan Rakai Pikatan
dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri Kahulunan. Pramudyawardani tersebut
adalah putri dari Samaratungga.
Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramudyawardani , juga mempunyai putera
yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya).
Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke
Sumatera menjadi raja Sriwijaya.
Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan
rajanya yang terakhir yaitu Wawa.
• Rembang
Bojonrgoro •
J I PA N G
+ Sumbergurit
+ Tigawangi
• Nganjuk
• Madiun
+ Wengker
Wengker Blitar
• K Berantas
+ Panataran
• Kediri (Daha) + Sumbernanas
Madiun
G. Wilis
Lor +
+ Ratu Baka
+ Prambanan
+ Roro Jonggrang
Jogyakarta • + Kelurak
Mataram
+ Mendut
Kalasan +
+ Canggal
+ Plaosan
Pawon +
+
BorobuduSrari +
• Surakarta
G. Lagu
Cata +
+ Suku
Bengawan Solo
Mandangkamulan
+
Lasem
• Semarang
G. Perahu
G. Merapi
G. Merbabu
G. Sumbing
G. Sundoro
Candi Dieng
•
Wonosobo
+
Sologriya
G. Ungaran
+ Gadong Sangga
• Magelang
Pajang
36
Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10, Mataram di Jateng mengalami
kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok .
Mengenai penyebab alasan dipindahkannya kerajaan Mataram dari Jateng ke Jatim,
silahkan Anda diskusikan dengan teman-teman Anda dan untuk mengetahui kebenaran
diskusi Anda, dapat ditanyakan kepada Guru bina di sekolah penyelenggara.
Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari Jateng ke Jatim oleh Mpu Sendok, maka
Mpu Sendok mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah
Medang Mataram.
Berdasarkan prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang memerintah di kerajaan
Medang Mataram dapat diketahui.
Untuk mengetahui silsilah tersebut, simaklah bagan berikut ini!
Dari bagan silsilah raja-raja Medang di atas, maka yang diberi tanda itulah raja-raja yang
memerintah. Pahami baik- baik bagan di atas. Selanjutnya simak materi berikutnya.
Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami pralaya/
kehancuran akibat serangan dari Wurawari dan yang berhasil meloloskan diri dari
serangan tersebut adalah Airlangga.
Tahun 1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu)
menjadi raja Medang menggantikan Dharmawangsa.
Sri Parameswari Po Kbi
(Putri Wawa)
Mahendrata Raja Udayana
Putri
Sri Isanatunggawijaya
4. Dharmawangsa
3. Makutawangsawardhana
2. Lokapala
1. Mpu Sendok
5. Airlangga
+
+
+
37
Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah
yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri
dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun
1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin
Sapta.
Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan
dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari
tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua
kerajaan tersebut adalah Jenggala dan Panjalu. Pada awalnya pembagian kerajaan
tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera
Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami
kehancuran.
Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik kerajaan Mataram. Maka melalui
uraian materi tersebut dapatlah ditarik kesimpulan tentang kehidupan ekonomi maupun
kebudayaan kerajaan Mataram.
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan bangunan candi yang ada, baik yang bercorak Hindu maupun Budha jumlah
cukup banyak dan tempat atau lokasinyapun ada yang berdampingan, maka hal ini
membuktikan bahwa kehidupan sosial masyarakat Mataram sangat religius dan dilandasi
oleh rasa gotong royong yang baik, dan juga mempunyai rasa toleransi antara pemeluk
agama Hindu dan pemeluk agama Budha itu sendiri.
Dalam lapangan ekonomi, kerajaan Mataram mengembangkan perekonomian agraris
karena letaknya di pedalaman dan daerah yang subur tetapi pada perkembangan
berikutnya, Mataram mulai mengembangkan kehidupan pelayaran, hal ini terjadi pada
masa pemerintahan Balitung yang memanfaatkan sungai Bengawan Solo sebagai lalu
lintas perdagangan menuju pantai utara Jawa Timur.
Dengan adanya pengembangan perekonomian, maka timbul dugaan bahwa
dipindahkannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan tersebut.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, tentu teknologi yang dicapai Mataram sudah maju, bahkan
masyarakat Mataram berhasil mengembangkan budaya asing menjadi budaya baru yang
bercirikan Indonesia. Hal ini terlihat adanya penggunaan berbagai huruf dan bahasa
yang beraneka ragam dalam prasasti yang dibuatnya.
Kemajuan teknologi yang dicapai Mataram dapat Anda rasakan/nikmati sampai sekarang
contohnya dapat Anda lihat pada candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 7
keajaiban dunia.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Mataram kuno. Jawablah latihan soal
berikut untuk mengukur tingkat pemahaman Anda!
1. Pendiri kerajaan Mataram berdasarkan prasasti Canggal adalah ....
2. Candi Kalasan dibangun pada masa pemerintahan raja ....
38
3. Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti yaitu ... dan ....
4. Isi dari prasasti Mantyasih adalah ....
5. Arca Mantyasih yang dibuat oleh Rya Indra di duga adalah bangunan candi ....
6. Penyatuan kerajaan Mataram terjadi pada masa pemerintahan ....
7. Kerajaan Mataram dipindahkan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh ....
8. Silsilah raja Medang Mataram diketahui melalui prasasti ....
9. Kerajaan Medang Mataram mengalami kehancuran/pralaya pada masa pemerintahan ....
10. Raja terakhir dari kerajaan Medang Mataram adalah ....
Bagaimana dengan jawaban Anda? Untuk mengetahui kebenarannya dapat Anda cocokkan
dengan jawaban berikut ini.
1. Raja Sanjaya
2. Raja Panangkaran
3. Dinasti Sanjaya dan Syaelendra
4. Silsilah raja-raja Mataram sebelum Balitung
5. Candi Sewu
6. Rakai Pikatan
7. Mpu Sendok
8. Prasasti Calcuta
9. Raja Dharmawangsa
10. Raja Airlangga
Bagaimana dengan hasil jawaban Anda? Apakah cukup memuaskan? Kalau kurang, silahkan
baca kembali dengan baik. Kini Anda dapat melanjutkan pada uraian materi berikutnya.
KERAJAAN KADIRI
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi akhir perkembangan kerajaan Medang
Mataram, bahwa pada tahun 1041 atau 963 C. Raja Airlangga memerintahkan membagi
kerajaan menjadi dua bagian.
Pembagian kerajaan tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal akan
kesaktiannya yaitu Mpu Bharada.
Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh
gunung Kawi dan sungai Brantas.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan delta sungai Brantas dengan pelabuhannya
Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibukotanya Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian
dikenal dengan nama Kadiri meliputi Kediri, Madiun, dan ibukotanya Daha.
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan masing-masing kerajaan saling merasa berhak
atas seluruh tahta Airlangga sehingga terjadilah peperangan.
Pada awalnya perang saudara tersebut, dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kadiri yang memenangkan peperangan dan menguasai
seluruh tahta Airlangga.
39
Dengan demikian di Jawa Timur berdirilah kerajaan Kadiri dimana bukti-bukti yang
menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya prasasti-prasasti juga melalui kitabkitab
sastra.
Sumber-sumber Prasasti
Prasasti-prasasti menjelaskan kerajaan Kadiri antara lain yaitu:
a. Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas
Jenggala.
b. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa
Jayabaya.
Selain dari prasasti-prasasti tersebut di atas, sebenarnya ada lagi prasasti-prasasti yang
lain tetapi tidak begitu jelas. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah
hasil karya berupa kitab sastra karena pada masa Kadiri kesusastraan berkembang
dengan pesat.
Salah satu hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayuda dengan ditulis
Mpu Sedah dan Mpu Panuluh tahun 1156 M yang menceritakan tentang kemenangan
Kadiri/Panjalu atas Jenggala.
Di samping kitab sastra maupun prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita Cina
yang banyak memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan
Kadiri yang tidak ditemukan dari sumber yang lain.
Berita Cina tersebut disusun melalui kitab yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis
oleh Cho-ku-Fei tahun 1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua
tahun 1225 M.
Dengan demikian melalui prasasti, kitab sastra maupun kitab yang ditulis orang-orang
Cina tersebut perkembangan Kadiri dalam berbagai aspek kehidupan dapat diketahui.
Kehidupan Politik
Dalam perkembangan politiknya wilayah kekuasaan Kadiri masih sama seperti kekuasaan
raja Airlangga, dan raja-rajanya banyak yang dikenal dalam sejarah karena memiliki
lencana atau lambang sendiri.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Kadiri, maka simaklah gambar
2.10 peta kekuasaan Kadiri berikut ini!
Gambar 2.10. Peta kekuasaan Kadiri.
Bali
Madura
JanggalaKahuripan
Hujung Galuh
Pucangan
Pasuruan
•
•
•
•
•
Kembang Putih
Daha
Panjalu
atau
Kediri •
Galuh
Cho - Po
(Sunda)
Sin-to
Sunda Kelapa •
S a m u d e r a H i n d i a
L a u t N u s a n t a r a
40
Setelah Anda menyimak peta kekuasaan Kadiri pada gambar 2.10 tersebut, lanjutkan
menyimak uraian materi berikutnya.
Raja-raja yang terkenal dari kerajaan Kutai antara lain Raja Kameswara (1115 - 1130
M) mempergunakan lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa
pemerintahannya banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal
dalam Cerita Panji.
Raja selanjutnya adalah Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160 mempergunakan
lancana Narasingha yaitu setengah manusia setengah singa pada masa
pemerintahannya Kadiri mencapai puncak kebesarannya dan juga banyak dihasilkan
karya sastra terutama ramalannya tentang Indonesia antara lain akan datangnya Ratu
Adil.
Kemudian pada tahun 1181 pemerintahan raja Sri Gandra juga terdapat sesuatu yang
menarik pada masa pemerintahannya, yaitu untuk pertama kalinya didapatkan orangorang
terkemuka mempergunakan nama-nama binatang sebagai namanya yaitu seperti
Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning, dsb.
Untuk selanjutnya tahun 1200 - 1222 yang menjadi raja Kadiri adalah Kertajaya. Ia
memakai lancana Garudamuke seperti Rya Airlangga, tetapi sayangnya raja ini kurang
bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Hal inilah yang
akhirnya menjadi penyebab berakhirnya kerajaan Kadiri, karena kaum Brahmana meminta
perlindungan kepada Ken Arok di Singosari sehingga tahun 1222 Ken Arok berhasil
menghancurkan Kadiri.
Demikianlah uraian materi tentang kehidupan politik raja Kadiri. Dari penjelasan tersebut
apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah paham simak kembali uraian materi
selanjutnya.
Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi diceritakan bahwa perekonomian Kadiri bersumber atas usaha
perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kadiri terkenal sebagai penghasil beras,
menanam kapas dan memelihara ulat sutra.
Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kadiri sudah cukup makmur.
Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para
pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Demikian keterangan yang
diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.
Kehidupan Sosial
Bahkan berdasarkan kedua kitab tersebut diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat
Kadiri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat masyarakat hidup tenang, hal
ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan rapi, dan berlantai ubin
yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang Kadiri telah memakai kain sampai di
bawah lutut.
Dengan kehidupan masyarakatnya yang aman dan damai maka seni dapat berkembang
antara lain kesusastraan yang paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari
banyaknya hasil sastra yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
41
Hasil sastra tersebut, selain seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya
juga masih banyak kitab sastra yang lain yaitu seperti kitab Kariwangsa dan
Gatotkacasraya yang ditulis Mpu Panuluh pada masa Jayabaya, kitab Simaradahana
karya Mpu Darmeja, kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung, kitab
Kresnayana karya Mpu Triguna dan kitab Sumanasantaka karya Mpu Monaguna.
Semuanya itu dihasilkan pada masa pemerintahan Kameswara.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Kadiri, maka untuk mengukur tingkat
pemahaman Anda, silahkan Anda kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Kerajaan Mataram dibagi dua oleh ....
2. Isi dari prasasti Banjaran adalah ....
3. Berita Cina yang menjelaskan tentang kerajaan Kadiri adalah ....
4. Kerajaan Kadiri mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan ....
5. Kitab Bharatayudha adalah hasil karya dari ....
6. Sebutkan kitab sastra yang dihasilkan pada masa Kameswara ....
7. Lancana kerajaan Kadiri pada masa Jayabaya adalah ....
8. Lancana kerajaan Kadiri pada masa Kameswara adalah ....
9. Kitab yang dibuat oleh Jayabaya berjudul ....
10. Sebab runtuhnya kerajaan Kadiri adalah ....
Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, maka cocokkan jawaban Anda dengan jawaban
berikut ini!
1. Mpu Bharada
2. Menceritakan kemenangan Payalu atas Jenggale.
3. Ling-wai-tai-ta dan Chu-fan-chi.
4. Jayabaya
5. Mpu Sendok dan Mpu Panuluh.
6. Kitab Simaradahana karya Mpu Dharmaja.
Kitab Lubdaka dan Wertasancaya karya Mpu Tan Akung.
Kitab Kresnayana karya Mpu Triguna.
Kitab Sumansantaka karya Mpu Monaguna.
7. Narasingha
8. Candrakapale
9. Kitab Jongko Yoyoboyo
10. Diserang Ken Arok tahun 1222.
Bagaimana jawaban Anda setelah dicocokkan? Jika Anda sudah menyimak dengan sungguhsungguh
uraian materinya, tentu Anda akan menjawab dengan mudah latihan soal tersebut.
Untuk itu selamat atas kesuksesan Anda!
Dan selanjutnya simak uraian materi kerajaan berikutnya.
KERAJAAN SINGOSARI
Adanya kerajaan Singosari tentu bukan sesuatu yang asing bagi Anda karena Singosari
sangat identik dengan Ken Arok dan banyak cerita dan lakon drama yang mengambil ide
cerita dari riwayat hidup Ken Arok dan berdirinya Singosari.
42
Sumber-sumber Sejarah
Keberadaan kerajaan Singosari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak ditemukan
di Jawa Timur yaitu daerah Singosari sampai Malang, juga melalui kitab sastra
peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca
yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singosari serta kitab Pararaton
yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban.
Kitab Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab
Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.
Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel
menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes
istri Tunggul Ametung.
Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang
diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri meminta
perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M/1144 C Ken Arok
menyerang Kadiri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa
Ganter.
Dengan kemenangannya maka Ken Arok dapat menguasai seluruh kekuasaan kerajaan
Kadiri dan menyatakan dirinya sebagai raja Singosari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa
Bhattara Sang Amurwawabhumi.
Sebagai raja pertama Singosari maka Ken Arok menandai munculnya dinasti baru yaitu
dinasti Rajasa atau dinasti Girindra untuk menambah pemahaman Anda tentang
keturunan dinasti Rajasa, maka simaklah silsilah berikut ini:
Ken Umang
Wisnuwardhana
(1248 - 1268)
+ 1 Ken Arok
(1222 - 1247)
2 Anusapati
(1247 - 1248)
4 Ranggawuni
5 Kertanegara
(1268 - 1292)
* Ken Dedes Tunggul Ametung
3 Tohjaya *
(1248)
*
Parameswari (Tribuanaswan
Mahadewi
Pragnaparamita
Gayatri
Mahisa Cempaka
(Ratu Angabaya)
Mahisa Wongateleng
+ +
Lembu Tal
Raden Wijaya
+
43
Dengan memperhatikan silsilah tersebut di atas, maka yang perlu Anda ketahui bahwa
nama yang diberi nomor dan diberi kotak/dalam kotak itulah urutan raja-raja Singosari.
Raja pertama sampai ketiga yang diberi tanda (*) mati dibunuh karena persoalan
perebutan tahta dan balas dendam.
Dari kelima raja Singosari tersebut, raja Kertanegaralah yang paling terkenal, karena
dibawah pemerintahan Kertanegara Singosari mencapai puncak kebesarannya.
Kertanegara bergelar Sri Maharajaderaja Sri Kertanegara mempunyai gagasan politik
untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Apa yang dicita-citakan oleh Kertanegara, mengakibatkan daerah kekuasaan Singasari
meluas. Untuk lebih jelasnya, simaklah gambar peta 2.11 berikut ini!
Gambar 2.11. Peta kekuasaan Singosari
Setelah Anda menyimak gambar peta kekuasaan Singasari tersebut, yang perlu Anda
ketahui bahwa kekuasaan tersebut dapat dicapai oleh Kertanegara karena tindakan
politiknya yaitu seperti:
a. Membangun Singasari menjadi pusat pemerintahan dan berusaha menyingkirkan
lawan-lawan politiknya seperti Kebo Arem (Raganatha) dijadikan adhyaksa di
Tumapel, Arya Wiraraja (Banyak Wide) dijadikan Bupati Madura.
b. Menumpas pemberontakan Mahisa Rangkah.
c. Menyatukan agama Syiwa dan Budha menjadi agama Tantrayana (Syiwa Budha).
Agama ini dipimpin oleh Dharma Dyaksa.
d. Melakukan politik perkawinan yaitu mengawinkan salah satu putrinya dengan R.
Wijaya dan putri yang lain dengan Ardharaja putra Jayakatwang dari Kediri dalam
rangka memperkuat kedudukannya sebagai raja Singasari. Dan mengawinkan
saudaranya dengan raja Campa yaitu raja Jaya Singhawarman IV dalam rangka
mencari persekutuan/aliansi dengan kerajaan Campa.
LAUT TIONGKOK SELATAN
SAMUDERA HINDIA
LAUT NUSANTARA
Daerah kekuasaanSingasari
•
Warunadwipa
Laut Sulawesi
Laut Banda Sunda
(Sin-to_
Tumapel Bali
(Singasari)
Salaya
Seram
Gurun
Bakulapura
Tanjungpura
Bangka
P. Bintan
• Palembang
• Melayu
• Barus (Fansur)
Pane
Kampe
(Kien-pi)
Samudera Pasai
•
Lamuri
(nan-wu-li)
Tumasik (Tan-ma-sik)
• Trengganu (Tang-ya-nong)
• Kelantan (Ki-lan-tan)
Patalung (po-lo-an)
• Caiya ( Kia-lo-hi)
Langkasuka
Tambralingga
• Kedah
• Kra
• Logor
Laut Arapura
44
e. Mengirimkan ekspedisi ke luar pulau Jawa antara lain ekspedisi ke Malayu/
Pamalayu tahun 1275 untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan Malayu dan
ekspansi ke Bali tahun 1284 karena Bali tidak mau tunduk kepada Singasari.
Dari tindakan-tindakan politik Kertanegara tersebut, mungkin di satu sisi Kertanegara
berhasil mencapai cita-citanya memperluas dan memperkuat Singasari, tetapi dari sisi
yang lain muncul beberapa ancaman yang justru berakibat hancurnya Singasari.
Ancaman yang muncul dari luar yaitu dari tentara Kubilai-Khan dari Cina Mongol karena
Kertanegara tidak mau mengakui kekuasaannya bahkan menghina utusan Kubilai-khan
yaitu Meng-chi yang dibuat cacat mukanya.
Sedangkan ancaman yang lain dari dalam yaitu adanya serangan dari Jayakatwang
dari Kadiri tahun 1292 yang bekerja sama dengan Arya Wiraraja Bupati Sumenep
yang tidak diduga sebelumnya. Sehingga Kertanegara terbunuh, maka jatuhlah Singasari
di bawah kekuasaan Jayakatwang dari Kediri.
Setelah Kertanegara meninggal maka didharmakan/diberi penghargaan di candi Jawi
sebagai Syiwa Budha, di candi Singasari sebagai Bhairawa. Di Sagala sebagai Jina
(Wairocana) bersama permaisurinya Bajradewi.
Untuk memperjelas pemahaman Anda, tentang candi Singosari tempat Kertanegari di
muliakan, maka simaklah gambar 2.12. berikut ini!
Gambar 2.12. Candi Singosari
Setelah Anda menyimak gambar candi Singosari tersebut maka simaklah uraian materi
berikut.
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial
masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak
pemerintahan Ken Arok bahkan dari raja sampai rakyatnya terbiasa dengan kehidupan
religius.
Kehidupan religius tersebut dibuktikan dengan berkembangnya ajaran agama baru yaitu
ajaran Tantrayana (Syiwa Budha) dengan kitab sucinya Tantra.
Ajaran Tantrayana berkembang dengan baik sejak pemerintahan Wisnuwardhana dan
mencapai puncaknya pada masa Kertanegara, bahkan pada akhir pemirintahan
Kertanegara ketika diserang oleh Jayakatwang, sedang melaksanakan upacara
Tantrayana bersama Mahamantri dan pendeta terkenal.
45
Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber yang secara jelas tetapi
sangat memungkinkan bahwa ekonomi Singosari ditekankan pada kehidupan pertanian
dan perdagangan serta pelayaran.
Perkembangan tersebut sangat dimungkinkan karena Singosari merupakan daerah yang
subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan Solo sebagai sarana
lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya, Singosari sangat berkembang karena Singosari banyak
meninggalkan bangunan monumental atau budaya lain yang berhubungan dengan agama
yaitu seperti candi Kedal, candi Jago, candi Singosari dan patung Joko Dolok yang
merupakan perwujudan Kertanegara yang terletak di simpang tiga Surabaya, Jatim.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Singasari maka untuk mengukur
tingkat pemahaman Anda, silahkan kerjakan latihan soal berikut ini!
1. Sebutkan 2 tindakan Ken Arok sebelun menjadi raja Singasari!
2. Asal usul Ken Arok dapat diketahui melalui ....
3. Raja Singasari terbesar adalah ....
4. Agama yang berkembang pada masa Kertanegara adalah ....
5. Tindakan Kertanegara dalam rangka memperluas kedudukan sebagai raja Singasari
adalah ....
6. Tujuan dan ekspedisi pamelayu adalah ....
7. Kerajaan Kertanegara mengalami kehancurannya karena ....
8. Setelah Kertanegara wafat maka dimuliakan di candi Singasari sebagai ....
9. Bukti adanya kerajaan Singasari diketahui melalui ....
10. Ken Arok menjadi raja Singosari melahirkan dinasti ....
Setelah Anda mengerjakan latihan soal tersebut, untuk memantapkan hasilnya cocokkan
jawaban Anda dengan jawaban berikut ini.
1. a. Membunuh Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes.
b. Menyerang kerajaan Kediri/Kertajaya.
2. Kitab Pararaton
3. Kertanegara
4. Tantayana
5. a. menyingkirkan lawan-lawan politiknya.
b. melaksanakan politik perkawinan.
6. Menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan Melayu.
7. Diserang oleh Jayakatwang tahun 1292.
8. Bhairawa
9. Kitab Pararaton dan Negarakertagama. Candi Singosari, Kidal, Jago dan sebagainya.
10. Rajasa
Bagaimana dengan jawaban Anda? Apakah memuaskan? Kalau sudah puas, simak kembali
uraian materi kerajaan berikut ini.
46
KERAJAAN MAJAPAHIT
Nama kerajaan Majapahit tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena Majapahit
adalah salah satu kerajaan Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan tentang kerajaan Majapahit sebagian besar
berupa kitab sastra yaitu seperti:
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan tentang raja-raja Singosari juga menjelaskan
tentang raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca pada tahun 1365 menjelaskan
tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan Hayam Wuruk
mengelilingi daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang perang Babat.
d. Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada
dan Arya Damar.
Di samping sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa
seni bangunan seperti candi, pinti gerbang, pemandian atau pertirtaan serta kota
Trowulan, bekas ibukota Majapahit yang terletak di kota Mojokerto Jawa Timur.
Sedangkan sumber dari luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit diperoleh
dari berita-berita Cina yaitu seperti berita yang ditulis pada masa dinasti Ming (1368-
1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan tentang keadaan
masyarakat dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis tahun 1518.
Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja Majapahit,
kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit. Untuk itu
silahkan simak dengan baik uraian materi berikut ini.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah berkat usaha dan perjuangan Raden Wijaya dengan
memanfaatkan kedatangan tentara Cina Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau
Jawa untuk menghukum Kertanegara.
Dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan, maka dimanfaatkan untuk menyerang
Jayakatwang di Kadiri, sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena
Jayakatwang akhirnya meninggal di Ujung Galuh. Sedangkan pasukan Kubilai Khan
melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau Jawa tahun 1293.
Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293 Raden Wijaya
dinobatkan menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa
Jayawisnuwardhana.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang raja-raja Majapahit setelah Raden Wijaya
maka simaklah silsilah raja-raja Majapahit berikut ini!
47
SILSILAH RAJA-RAJA MAJAPAHIT
Setelah Anda menyimak silsilah raja-raja Majapahit tersebut, maka lanjutkan kembali
menyimak uraian berikutnya.
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka Raden Wijaya melakukan
berbagai tindakan yaitu seperti melanjutkan pembangunan Majapahit sebagai pusat
pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara dan membalas jasa dengan
memberikan kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya.
Tribhuana
(Prameswari)
Wijayarajasa x
Padukasori
(Permaisuri)
Kusumawardhani
Kertawardhana
Gayatri
Tribhuwana Tungga Devi
1328 - 1350
Hayam Wuruk
1350 - 1389
Bhre Wirabumi Putri
Putri
Bhre Daha
(Raja Dewi)
Hyangwekas Ingsuka (meninggal)
11. Dyah Ranawijaya
1471 - 1519
10. Suryawikramawardhana
1466 - 1474
9. Girindrawardhana Dyah Suryawikrama
1456 - 1466
7. Dyah Kertawijaya
1447 - 1451
8. Rajasawardhana
1451 - 1453
6. Suhita
1429 - 1447
3. Bhe Kahuripan
2. Jayanegara/Kala Gemet
1309 - 1328
1. Kertarajasa (Raden Wijaya)
1293 - 1309
5. Wikramawardhana
1389 - 1429
x x
x
+ Selir
x
x
x x
48
Walaupun demikian diantara para pengikutnya ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi
benih pemberontakan di Majapahit.
Pemberontakan tersebut muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Geret),
karena Jayanegara adalah raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang paling
berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan
oleh pasukan Bhayangkari yang dipimpin Gajah Mada. Atas jasanya Gajah Mada
menjadi patih Kahuripan tahun 1319 dan selanjutnya tahun 1321 diangkat menjadi
patih Daha.
Pemberontakan terhadap Majapahit tetap muncul, pada masa pemerintahan Tribuana
Tungga Dewi yaitu seperti pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki tahun
1331. Dan pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada. Atas
jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333.
Pada saat pengangkatan tersebut, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah, sumpah
tersebut mungkin sudah Anda pernah dengar sebelumnya. Untuk itu silahkan Anda tulis
nama sumpah dan artinya pada kolom berikut ini.
Nama Sumpah Arti sumpah Gajah Mada
Setelah Anda menuliskan nama dan arti sumpah tersebut, maka simaklah uraian materi
selanjutnya.
Dengan adanya Sumpah Amukti Palapa, maka Gajah Mada bercita-cita mempersatukan
wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk mewujudkan sumpah
tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh Adityawarman
melakukan politik ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya
Adityawarman diangkat menjadi Raja Melayu tahun 1347 untuk menanamkan pengaruh
Majapahit di Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara
dan dalam menjalankan pemerintahan yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada,
Adityawarman dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak
kebesarannya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara dan
Majapahit berkembang sebagai kerajaan Maritim sekaligus kerajaan Agraris.
Untuk menambah pemahaman Anda, tentang daerah kekuasaan Majapahit simaklah
gambar 2.13 peta kekuasaan Majapahit berikut.
49
Gambar 2.13. Peta kekuasaan Majapahit
Setelah Anda menyimak gambar 2.13 tersebut, tentu dalam pikiran Anda terlintas bahwa
Gajah Mada berhasil mewujudkan sumpahnya
Memang benar apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat
terlaksana kecuali kerajaan Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya.
Dalam rangka menguasai Pajajaran tersebut, maka Gajah Mada melakukan Politik
perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa Babat tahun 1357. Perang babat
tersebut tentu sudah pernah Anda ketahui untuk itu silahkan Anda ceritakan kembali
perang Babat tersebut menurut versi Anda. Selanjutnya cerita Anda ditulis pada selembar
kertas dan kumpulkan pada Guru bina Anda.
Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh wilayah nusantara, bahkan
Semenanjung Malaya juga berhasil dikuasai Majapahit.
Untuk itu dalam rangka menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah
kekuasaannya maka Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu
Nala. Dan juga berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tentangga
yang diistilahkan Mitrekasatata yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup
berdampingan secara damai.
Tahun 1364 Gajah Mada meninggal. Sehingga Majapahit mengalami kesulitan mencari
penggantinya. Baru tiga tahun kemudian digantikan oleh Gajah Enggon.
Meninggalnya Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam Wuruk,
sehingga pemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk meninggal
tahun 1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh Wikramawardhana.
Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politik
Majapahit diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara antara
Wikramawardhana dengan Bhre Wirabumi.
Perang Paregreg terus berkelanjutan menyebabkan bintang Majapahit semakin pudar,
sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.
LAUT TIONGKOK SELATAN
SAMUDERA HINDIA
LAUT NUSANTARA
•
KALIMANTAN
Laut Sulawesi
Laut Banda Salaya
Bakulapura
Bangka
P. Bintan
•
Palembang
•
Melayu
• Barus (Fansur)
Pane
Samudera Pasai
• • Kedah
• Patani
Laut Arapura
Mindano
Hamlahera
Ternate
Tidore • •
P Aki
P. Aru
P. Sula
Irian
• Sunda Kelapa
• Demak • Tuban
Bali Sumbawa
•
Makasar
SULAWESI
Selat Makasar
Tanjungpu
P. Natuna
Tanjungpura •
Banjarmasin •
Martapura •
• Pontianak
Selat Malaka
Periak
Samudera Pasifik
Kekuasaan Majapahit
50
Hal ini ditambah dengan adanya penyebaran Islam yang berpusat di Malaka serta
munculnya kerajaan-kerajaan Islam yang menentang Majapahit maka keruntuhan
Majapahit diambang pintu.
Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari
Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggale Kadiri.
Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkale yang berbunyi “Hilang sirna
kertaning bhumi”. Anda masih ingat arti kalimat tersebut? Apabila Anda lupa buka
kembali kegiatan belajar 1 modul ini.
2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demak yang
dipimpin oleh Adipati Unus tahun 1522.
Demikianlah kehidupan politik pemerintahan raja-raja Majapahit maka untuk menguji
tingkat pemahaman Anda, silahkan Anda buat kesimpulan sebab-sebab kemunduran
dan keruntuhan Majapahit, kemudian Anda tulis pada selembar kertas dan kumpulkan
pada Guru bina.
Setelah Anda mengerjakan tugas tersebut di atas lanjutkan menyimak uraian materi
berikutnya.
Sebagai kerajaan Hindu terbesar di Nusantara kehidupan sosial masyarakat Majapahit
umumnya baik, kerajaan memperhatikan kepentingan rakyat, keamanan rakyat terjamin,
dimana hukum serta keadilan ditegakkan dengan tidak pandang bulu.
Dalam kehidupan beragama raja membentuk dewan khusus yaitu Dharmadjaksa
ring kasaewan yang mengurus agama Hindu Syiwa dan Dharmadjaksa ring
Kasogatan yang mengurus agama Budha keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan
yang disebut Dharma Upapatti.
Dengan adanya pejabat keagamaan tersebut, kehidupan keagamaan Majapahit berjalan
dengan baik, bahkan tercipta toleransi. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-
Huan tahun 1413, bahwa masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha
juga ada yang beragama Islam, semuanya hidup dengan rukun. Dan berita Ma-Huan
tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh Islam sudah ada di kerajaan Majapahit.
Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga dibuktikan melalui kitab Sutasoma
yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan kalimat “Bhinneka Tunggal
Ika, TanHana Dharma mangrua”.
Kalimat tersebut di atas tentu sudah tidak asing bagi Anda, silahkan tulis arti kalimat
tersebut pada titik di bawah ini
Arti kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua adalah
51
Untuk mengetahui kebenaran arti kalimat tersebut, dapat Anda tanyakan kepada Guru
bina Anda, selanjutnya Anda dapat menyimak kembali uraian materi selanjutnya.
Sebagai negara agraris dan maritim, maka tentu perekonomian Majapahit bersumber
dari pertanian, pelayaran, dan perdagangan yang saling menunjang dan saling
melengkapi.
Pemerintahan Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan
memperbaiki atau memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah banjir
dan di samping itu juga memperbaiki jalan-jalan jembatan untuk mempelancar lalu
lintas perdagangan.
Komoditi perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah-daerah
pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat
perdagangan karena menumpang barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah
pedalaman.
Dengan demikian kehidupan ekonomi Majapahit cukup tinggi sehingga Majapahit dapat
berkembang sebagai kerajaan besar.
Sebagai kerajaan besar tentu kebudayaan Majapahit berkembang dengan baik, hasil
peninggalan Majapahit berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra.
Seni bangunan Majapahit antara lain pemandian, atau petirtaan, gapura yang
berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang Retu, candi Penataran di Blitar dan
masih banyak lagi candi-candi peninggalan Majapahit yang lain.
Untuk mengetahui bentuk candi Penataran, silahkan Anda simak gambar 2.13 berikut
ini!
Gambar 2.13. Kelompok Candi Penataran
Setelah Anda menyimak gambar candi penataran tersebut, simak kembali uraian materi
berikutnya.
Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga berupa seni patung yaitu seperti
patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau sebagai Syiwa dan Wisnu
dalam satu arca, patung putri Suhuta dan patung Tribhuwana sebagai Parwati.
52
Sedangkan peninggalan Majapahit dalam bidang seni sastra juga cukup banyak, selain
kitab-kitab yang telah disebutkan pada uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang
lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe,
kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan juga ada kitab hukum yang ditulis oleh
Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang digunakan sebagai dasar hukum di
Majapahit.
Kitab Hukum Kutaramanawa disusun berdasarkan kitab Hindu yang lebih tua yaitu
kitab Kutarasastra dan Manawasastra. Dengan demikian dari kitab hukum tersebut,
merupakan salah satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar